TASIKMALAYA, RADARTASIK.ID – Ketua Komisi II DPRD Kota Tasikmalaya Andi Warsandi menilai konsep penataan Cihideung sudah terlalu lama menggantung. Pemkot harus melakukan percepatan agar penataan kondisi Cihideung semakin jelas.
Ketua Komisi II DPRD Kota Tasikmalaya Andi Warsandi mengatakan sejak awal pihaknya sudah mendorong Pemkot agar secepatnya merampungkan konsep penataan Jalan Cihideung. Karena itu akan menjadi dasar landasan dan pedoman penataan di lapangan. “Dari Desember 2022 kemarin kami sudah minta supaya cepat,” ungkapnya kepada Radar, Jumat (12/5/2023).
Beberapa kali pihaknya juga sudah memanggil tim penataan untuk memberikan pandangan. Dari mulai keputusan wali kota sebagai pedomannya, sampai dengan desain penataannya. “Setelah itu sosialisasikan kepada pemilik toko, warga dan termasuk PKL,” ucapnya.
Baca Juga:Bacaleg PAN Kota Tasikmalaya 47% MilenialIngat Nih!!! Nomor Urut Bacaleg Bisa Jadi Berubah
Pihaknya memahami penataan tersebut butuh pertimbangan dan perhitungan yang matang. Akan tetapi jangan terlalu lama juga karena masyarakat dan pedagang perlu kepastian . “Ketika sudah ada regulasi, penataan menjadi lebih jelas,” tuturnya.
Penataan ini tentunya untuk menjaga hasil pembangunan besar-besaran yang sudah dilakukan. Tentunya dengan menggunakan anggaran yang besar pula. “Harus dijaga hasil pembangunan fisik yang sudah dilaksanakan,” terangnya.
Pihaknya menekankan bahwa desain penataan ini sangat penting untuk menjadi perhatian. Karena Jalan Cihideung yang sudah bagus, jangan sampai menjadi semerawut lagi. “Jangan sampai tereduksi akiabat tidak jelas nya model penataan dan tidak seimbangnya ruang yang ada dengan jumlah PKL nya,” ucapnya.
Mengingat jumlah PKL yang banyak, tentunya tim penataan bisa mengaturnya dengan berbagai pola. Bisa dengan sistem bergantian atau pola-pola lainnya. “Untuk teknisnya pemerintah seharusnya lebih paham,” ucapnya.
Tertatanya kondisi Cihideung bukan hanya sekadar memiliki pusat kota yang bagus. Namun ada efek lain yang memberikan kemanfaatan seperti halnya daya tarik wisatawan. “Misal menjadi tempat untuk event kuliner, kesenian dan pameran produk khas Tasik,” ucapnya.
Ketika banyak orang yang datang, tentunya akan membangkitkan perekonomian masyarakat dan juga Pendapatan Asli Daerah (PAD). Karena wisatawan yang datang tentunya datang untuk jajan, berbelanja bahkan mengindap di hotel. “Pada akhirnya akan meningkatkan PAD,” tuturnya.(*)