TASIKMALAYA, RADARTASIK.ID – DPD PAN Kota Tasikmalaya bertekad untuk menyasar suara dari masyarakat milenial. Salah satunya dengan mengandalkan Bacaleg milenial dalam menghadapi Pemilu 2024.
Jumat siang (12/5/2023), para pengurus dan kader DPD PAN Kota Tasikmalaya datang ke Kantor KPU dengan berkonvoi, ada yang naik Bus Ngulisik, mobil dan juga sepeda motor.
Tiba di lokasi, komisioner KPU Kota Tasikmalaya menyambut dengan pengalungan selendang batik. Setelah sambutan, berlanjut dengan prosesi penyerahan berkas bacaleg dari oleh Ketua DPD PAN Hendro Nugraha kepada Ketua KPU Dr Ade Zaenul Mutaqin MAg.
Baca Juga:Ingat Nih!!! Nomor Urut Bacaleg Bisa Jadi BerubahSimak Nih, Penjelasan PKL Cihideung Sampai Pasang Tenda
Usai pemeriksaan sementara, pihak KPU menyatakan berkas bacaleg dari DPD PAN sudah lengkap. 45 bacaleg untuk penempatan di 4 dapil Kota Tasikmalaya serta pemenuhan batas keterwakilan perempuan.
Ketua DPD PAN Kota Tasikmalaya Hendro Nugraha mengatakan pihaknya bukan hanya memperhatikan keterwakilan perempuan, namun juga milenial. Maka dari itu pihaknya menempatkan banyak bacaleg milenial untuk maju di Pileg 2024. “Ada 47% bacaleg milenial,” ucapnya.
Pasalnya, suara milenial cukup dominan di Pemilu 2024 mendatang. Maka dari itu pihaknya mengandalkan bacaleg milenial guna membangun hubungan emosional serta meraih dukungan. “Jadi untuk meraih suara milenial juga,” katanya.
Kendati demikian, kader milenial yang diusung tidak secara asal-asalan. Pihaknya tetap mempertimbangkan kualitas mereka, khususnya kemampuan politik mereka. “Tentunya sudah kami berikan pembekalan,” terangnya.
Salah satu petahana dari generasi milenial PAN yakni Enan Suherlan. Politisi yang saat ini menjabat sebagai Ketua Komisi III DPRD Kota Tasikmalaya, sekaligus Sekretaris DPD PAN Kota Tasikmalaya.
Menurut Enan, menurutnya bacaleg milenial lebih mudah untuk membangun komunikasi sesama generasi. Sehingga pendekatan bisa lebih mudah dilakukan. “Kan sesama milenial bisa lebih saling memahami,” ucapnya.
Enan juga merasa bahwa kader milenial lebih berpotensi untuk bisa meraih kursi. Pasalnya secara tenaga juga lebih punya power, termasuk lebih memahami perkembangan digital. “Jadi bisa menggunakan berbagai metode untuk bisa menjalin komunikasi dengan masyarakat, apalagi di era digital seperti sekarang,” ucapnya.(*)