TASIKMALAYA, RADARTASIK.ID – Pj Wali Kota Tasikmalaya Cheka Virgowansyah mengaku akan mempertimbangkan usulan DPRD soal tim penataan Cihideung diganti.
”Kita akan pertimbangkan masukan DPRD yang beragam terkait perkembangan PKL di Jalan Cihideung,” ujarnya saat memantau pintu air di Kecamatan Mangkubumi, Selasa 9 Mei 2023.
Namun sementara ini, Cheka Virgowansyah meminta supaya tim penataan Cihideung Kota Tasikmalaya memiliki kesempatan untuk merancang kajian terlebih dahulu.
Baca Juga:Ingin Latar Belakang Calon Z1 di Pilkada Kota Tasikmalaya, Kalian Tertarik Tidak?Ingin Cepat Kaya Raya, Ikuti 7 Tips Sukses Ala Lelaki 700 Triliun Ini
”Prinsipnya sekarang mereka sedang bertugas, saya juga menunggu bagaimana hasilnya. Memang kita akui dari awal DPRD sudah mewanti-wanti itu, makanya jadi catatan bagi tim,” tutur Cheka Virgowansyah.
Evaluasi Soal Tim Penataan Cihideung
Sebelumnya, Wakil Ketua DPRD Kota Tasikmalaya Agus Wahyudin mengatakan harus ada evaluasi untuk tim penataan Cihideung.
Jika memang tidak mampu artinya Pemkot Tasikmalaya harus mencari orang baru. ”Ya ganti kalau tidak mampu,” ujarnya kepada Radartasik.id, Senin 8 Mei 2023.
Mengingat tim penataan Cihideung ini melekat dengan jabatan di organisasi perangkat daerah (OPD), maka pergantian meliputi jabatannya. Karena jika mengandalkan tim yang sekarang, menurut dia, penataan tidak akan pernah selesai.
”Kalau tim itu menunjuk jabatan berarti penggantiannya berikut dengan jabatannya,” ucap Agus Wahyudin.
Dalam hal ini, Pemkot Tasikmalaya tentu tidak boleh sembarang dalam menentukan penggantinya.
Perlu ada penilaian yang matang untuk mengukur kemampuannya menata pedestrian itu. ”Karena persoalan di Cihideung itu kan tidak gampang,” tutur Agus Wahyudin.
Baca Juga:Tasikmalaya Mesti Waspadai Tsunami, 2 Kota di Indonesia Terancam Tenggelam
Peliknya masalah di Jalan Cihideung, menurut Agus Wahyudin, efek dari perencanaan yang tidak utuh. Hanya sebatas mempertimbangkan jangka pendeknya saja. ”Sepertinya banyak yang kurang diperhitungkan di awal,” katanya.
Tim penataan yang baru nantinya harus melakukan pemetaan dan perencanaan ulang. Untuk merumuskan kelanjutan dari penataan di Jalan Cihideung, khususnya soal pedagang kaki lima (PKL).
”Bukan berarti kembali ke awal, tapi memetakan kembali untuk melanjutkan apa yang sudah dilakukan,” ujar Agus Wahyudin.