Sebelum tahun tahun 2023 berakhir, PKL mulai kembali beraktivitas di Jalan Cihideung. Namun mereka melapak di pelataran atau menempel di tembok toko dan jalan Cihideung terbilang masih lengang.
Pertengahan bulan Ramadan, PKL mulai memasang tenda-tenda di Jalan Cihideung. Saat itu pemerintah memberikan toleransi mengingat di bulan tersebut tingkat kebutuhan ekonomi meningkat.
Namun setelah lewat lebaran, PKL masih tetap melapak dengan tenda-tenda putih. Sedikitny ada 65 pedagang yang berjualan menggunakan tenda, selebihnya ada yang di emperan trotoar, meja dan lapak-lapak lainnya.
Baca Juga:Pj Wali Kota Tasikmalaya Buka Suara Soal Semrawutnya Jalan CihideungSoal Lift Bekas GCC Tasikmalaya, Rekanan Bilang Begini
Selain PKL, jalan Cihideung pun menjadi area parkir bayangan yang ilegal. Pasalnya secara regulasi, jalur tersebut terlarang untuk parkir kendaraan.
Kondisi ini Cihideung terkini membuat pandangan publik kembali berubah. Karena ekspektasi suasana yang tertata kini sudah semakin pudar.
Salah satunya Bambang Setiabudi (45) warga Cipedes yang mengaku heran dengan kondisi jalan Cihideung. Sangat jauh ketimbang kondisi awal setelah pembangunan. “Baru ke sini lagi, ko jadi banyak pedagang,” tuturnya.
Senada dengan pengakuan Sumartini (38), pengunjung asal Ciamis yang memang juga mengaku kondisi Cihideung di luar bayangan. Karena dia mengira pembenahan di area tersebut akan terus berlanjut. “Kalau seperti ini, sepertinya ke depan akan jadi Pasar Cihideung,” tuturnya.
Ketua Redef Fondation sekaligus H Tantan Rustandi pun menilai keindahan di Jalan Cihideung hanya tinggal kenangan. Karena aktivitas warga di ruang pedestrian akan sulit terjadi. “Kita tidak akan lihat lagi anak balita berjalan-jalan gembira gembira sambil berlajar berjalan,” tuturnya.
Belum adanya pembenahan menurutnya menunjukkan bahwa harapan Cihideung kembali tertata sudah pudar. “Ya selamat jalan Cihideung,” tuturnya.(rga)