TASIKMALAYA, RADARTASIK.ID – Ancaman cekdam Cidugaleun Kecamatan Cigalontang Kabupaten Tasikmalaya yang sudah diaktifkan. Pasalnya, air Sungai Cikunten bisa kapan saja naik.
Pemerintah Kabupaten Tasikmalaya akhirnya mengaktifkan kembali cekdam Sungai Cikunten sebagai jalur alternatif.
Setelah, jalan penghubung Jembatan Cidugaleun di Kecamatan Cigalontang amblas, Selasa 9 Mei 2023.
Baca Juga:Masyarakat, Desa dan Pemerintah Kecamatan Sodonghilir Sepakat Kawal Pembangunan Jalan ParumasanSiapa Ketua Muhammadiyah Kabupaten Tasikmalaya Selanjutnya? Musdanya Digelar Juni 2023
Pengaktifan cekdam ini memang sangat penting. Pasalnya, jalan yang amblas ini menghubungkan Kecamatan Cigalontang dan Sariwangi.
Bahkan, ada tiga desa di Cigalontang yang akan terisolasi apabila cekdam tidak diaktifkan, yakni Desa Cidugaleun, Parentas dan Sirnaputra.
Pasalnya, jalan alternatif lain untuk menuju Singaparna atau daerah lainnya sangat jauh. Sehingga akan sangat menghambat aktivitas masyarakat dalam berbagai bidang.
Namun, bukan tanpa risiko ketika cekdam kembali diaktifkan. Pasalnya, sejak adanya Jembatan Cidugaleun, cekdam tersebut sudah tak lagi digunakan.
Apalagi, kondisinya cukup membahayakan ketika debit air Sungai Cikunten sedang naik.
Bahkan, sebelum adanya jembatan dan cekdam hanya jalan satu-satunya banyak kendaraan yang terjebak di tengah. Di mana, saat melintas air sedang pasang.
Selain kondisi air yang jadi ancaman, curamnya turunan dan tanjakan di cekdam tersebut juga harus membuat pengendara motor atau mobil ekstra berhati-hati.
Baca Juga:Lawan Pungli, PNS Pangandaran Mengundurkan DiriCekdam Jadi Alternatif, Perbaikan Jalan Cigalontang Butuh Rp 1 Miliar
Apalagi, cekdam tersebut tidak ada pembatas samping. Artinya hanya coran beton, sementara tidak ada pengaman di samping atau lainnya.
“Dengan diaktifkan kembali cekdam aslinya mengandung risiko bagi pengendara. Mengingat bahaya kalau air Sungai Cikunten naik tiba-tiba karena hujan di gunung, sehingga menerjang cekdam,” kata Kepala Desa Cidugaleun I Firmansyah kepada Radar Tasikmalaya, Selasa 9 Mei 2023.
Dengan adanya risiko tersebut, ia pun mencoba meminimalisir kejadian dengan menaruh petugas Linmas desa untuk berjaga bergantian.
Tentunya untuk mengatur lalulintas dan memantau debit air Sungai Cikunten.
“Sebab kalau air sungai naik ke cekdam bahaya, sehingga kalau hujan diberhentikan hingga surut. Kalau memaksa risiko nyawa, apalagi pernah kejadian sebelum Jembatan Cidugaleun dibuat, ada tiga anak sekolah memaksa lewat hingga terbawa arus dan meninggal,” ujarnya.