CIAMIS, RADARTASIK.ID – Sejak kejadian longsor di kaki Gunung Sawal beberapa hari lalu, masyarakat dan aparat setempat terus bersiaga. Terutama ketika hujan turun.
Camat Panumbangan Kabupaten Ciamis Eddy Yulianto menyampaikan bahwa tim gabungan terus memantau perkembangan longsoran di Kaki Gunung Sawal. Sebab menurut catatan BPBD Ciamis pada situs resminya panjang longsoran mencapai kurang lebih 1,3 kilometer.
“Kami siaga menyiapkan tenda pemantauan dan satu tenda buat evakuasi pengungsi sementara,” ungkapnya kepada Radar, Selasa (9/5/2023).
Baca Juga:Tol Getaci Akan Tersambung dengan Tol Cilacap-Yogyakarta dan Tol Solo-Bandara YIA Kulonprogo, Ini Daftar Desa yang Akan Terlewati!Ini Dia Data Wilayah Rawan Pergerakan Tanah dan Banjir Bandang di Kabupaten Ciamis
Ketua Taruna Siaga Bencana (Tagana) Kabupaten Ciamis Ade Waluya menambahkan bahwa anggotanya juga ikut siaga. Yakni dengan mendirikan tenda pemantauan di Kaki Gunung Sawal Bersama tim gabungan. Pemantauan dilakukan setiap saat, terutama ketika hujan turun.
Hal itu karena adanya kekhawatiran munculnya kembali longsoran atau pun retakan di area tersebut. “Karena kwatir itu ditakutkan terjadinya banjir bandang, makanya kita wasapadai,” jelasnya.
Administratur/KKPH Ciamis Edy Satmoko menuturkan bahwa Perum Perhutani Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Ciamis juga melaksanakan peninjauan lokasi terjadinya bencana alam longsor di RPH Panjalu BKPH Ciamis KPH Ciamis. Pentauan dilakukan Jajaran Polhutmob dan dari Pemerintahan Desa Panumbangan, Kepala Desa Panumbangan, petugas BPBD Kabupaten Ciamis serta masyarakat sekitar.
“Kita ketahui lokasi terjadinya bencana longsor tepatnya berada di petak 59 dan 57 RPH Panjalu BKPH Ciamis dengan lebar kurang lebih 20 meter dan Panjang longsoran sekitar 800 meter,” paparnya.
Akibat Curah Hujan Tinggi
Edy menyampaikan, bahwa akibat bencana longsor, tegakan di sepanjang aliran terbawa arus dan sepanjang aliran dipenuhi lumpur serta batuan. Dari peninjauan lokasi, penyebab terjadinya longsor dikarenakan tingginya curah hujan beberapa hari sebelumnya.
“Kita ketahui di lokasi sumber longsor masih ditumbuhi pepohonan pinus dan rimba serta tidak ditemukan penggarapan lahan dan tanaman kopi,” terang dia.