“Mestinya keberadaan guru dan sekolah-sekolah justru yang harus menjadi garda terdepan dalam menyaring semua itu. Karena yang mereka terima sejak dini semua informasi bercampur aduk (positif dan negatif),” ujarnya.
Di sini lah, peran pemerintah daerah, melalui kebijakan, Dinas Pendidikan dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) melalui Komisi IV harus memiliki konsep dan platform yang betul-betul serius menangani pendidikan. Bukan hanya sekadar agar berjalannya proses pendidikan.
“Namun bagaimana pendidikan itu benar-benar memberikan dampak terhadap kemajuan bangsa dengan mengikuti zaman tanpa mengikis karakter bangsa. Sebagaimana diungkapkan oleh Bapak Pendidikan Nasional Ki Hadjar Dewantara bahwa pendidikan itu harus sesuai dengan kodrat alam dan kodrat zaman,” katanya.
Baca Juga:Lezatnya Menu Baru Favehotel Tasikmalaya Tape Mozarella, Legit dan Lumer!SDN 1 Pengadilan Tasikmalaya Pilih Komite Baru, Dorong Kemajuan Sekolah Pasca Merger
Untuk mewujudkan konsep-konsep pemikiran itu, perlulah kiranya duduk bersama untuk menggali ide-ide yang luar biasa dan akan memberikan manfaat yang besar dalam dunia pendidikan.
“Pendidikan akan maju jika semua unsur pendidikan mau berbagi pemikiran dan menyamakan tujuan. Unsur-unsur pemerintah, dinas pendidikan, pengawas, kepala sekolah, guru, komite, dewan sekolah, dan organisasi-organisasi profesi harus mau duduk bersama untuk gagasan tentang program pendidikan lebih maju,” ujarnya.
Ketua Musyawarah Kerja Kepala Sekolah (MKKS) SMP Kota Tasikmalaya Usep Muhajir MPdI menyampaikan, pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar siswa secara aktif mengembangkan potensi dirinya. Sebab, pendidikan bukan lah dadakan, jadilah manusia pembelajar.
“Dengan begitu, dapat memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, dan akhlak mulia. Serta juga memiliki keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara,” katanya. (riz)