CIAMIS, RADARTASIK.ID – Bencana alam pergeseran tanah yang melanda Ciamis pada Sabtu, 6 Mei 2023, menyebabkan 4 rumah rusak parah. Bahkan ada yang jebol temboknya akibat tanah di bawahnya terbelah karena pergeseran.
Saat bencana alam itu terjadi, Ciamis tengah diguyur hujan lebat disertai petir. Semua pemilik rumah pun telah mengungsi kepada masing-masing kerabat terdekat.
“Empat rumah penghuninya mengungsi karena memang parah tidak bisa ditempati lagi,” ujar Penasehat Tagana Kabupaten Ciamis Ade Deni.
Baca Juga:Semua Ingin jadi Z1, Lalu Siapa yang Mau Ngalah Jadi Z2 di Kota Tasikmalaya?Pangandaran Diguncang Gempa Tengah Malam, Getarannya Dirasakan Sampai Garut
Ia menjelaskan salah satu rumah mengalami retakan yang cukup besar. Sampai selebar satu meter.
Sementara kedalaman retakan tanah diperkirakan mencapai 2 meteran dan panjangnya puluhan meter. Selain rumah, pergeseran tanah juga menyebabkan jalan di lingkungan itu rusak.
“Pergerakan tanah tersebut karena memang air hujan yang terus menerus sehingga meresap ke dalam tanah dan terjadi retakan,” tuturnya.
Pemberian Bantuan Lambat
Kepala Desa Saguling Otong Rustaman mengaku prihatin dengan musibah yang dialami warganya. Rumah mereka rusak parah. Ia menyayangkan bantuan dari pemerintah lamban. Dinas Sosial hanya mengirimkan terpal untuk tenda darurat.
“Saya lebih kecewa kepada anggota dewan yang kampanye pada datang mau dicoblos, giliran masyarakatnya kena musibah tidak datang,” katanya.
Kepala Dusun Kelewih Sakri menuturkan bahwa warganya yang terdampak bencana pergeseran tanah telah diungsikan ke rumah kerabat mereka. Semua barang-barang telah diangkut oleh warga.
Kepala Desa Saguling Otong Rustaman bahkan turun langsung membantu proses pengangkutan barang milik warga yang hendak mengungsi.
Baca Juga:Twibbon Hari Palang Merah dan Bulan Sabit Merah Internasional 8 Mei 2023, Cek Link-nya di Sini!Profil Singkat Kapolri Asal Tasikmalaya Jenderal Pol (Purn) Banurusman yang Namanya akan Diabadikan pada Jalan Mangin
“Kalau hujan lebat kami khawatir terjadi pergeseran tanah lagi. Makanya empat rumah (yang sudah) tidak layak ditinggali warganya mengungsi,” ucapnya.
Entin (56) salah seorang pemilik rumah terdampak pergeseran tanah menceritakan bahwa saat kejadianya dirinya tengah beraktivitas di dalam rumah. Sementara di luar hujan deras mengguyur.