TASIKMALAYA, RADARTASIK.ID – Ketua MUI Kota Tasikmalaya KH Ate Musodik menyarankan kepala dinas direvolusi. Alias rombak total.
Saran KH Ate itu untuk menyikapi sejumlah persoalan yang belakangan muncul. Banyak masyarakat yang mengadu kepada para ulama tentang kondisi pemerintahan Kota Tasikmalaya saat ini.
Mulai soal kepala Dinas Perhubungan sudah hampir setahun sakit dan tidak ngantor. Bappelitbangda yang kepala dinasnya tersandung kasus narkoba. Juga dugaan pungli pada lingkungan Dinas Pendidikan, sampai persoalan di Dinas Kesehatan.
Baca Juga:Masih Banyak ASN Gagal Paham, Cheka: Bapak Asuh Bukan FormalitasDisdik Angkat Tangan Soal Dana Bos yang Hilang
Persoalan-persoalan yang muncul itu, menurut KH Ate tidak terlepas dari para pejabatnya yang tidak tepat dalam menduduki suatu jabatan.
“Kenapa miskin, stunting, pengangguran tinggi? Karena penempatan pejabatnya selama ini dengan pendekatan politis, bukan profesionalisme dalam menempatkan seseorang sesuai kompetensi dan potensinya,” kata KH Ate dalam wawancara ekslusif bersama Radar, Selasa (2/5/2023) malam, di Jalan Letjen Mashudi.
Ia mengatakan persoalan seperti itu bisa dibilang lumrah ketika kebijakan kepala daerahnya berangkat dari produk politik atau pesta demokrasi Pilkada.
Maka, kata pimpinan Ponpes Raudhatul Mut’aallimin Cilendek ini, perlu dilaksanakan revolusi kepala dinas berikut jajarannya.
“Kami sarankan, Kota Tasikmalaya harus direvolusi kepala dinas beserta SDM-SDM di dalamnya. Mumpung Pak Pj Wali Kota bukan produk pemilihan politik. Jadi tak perlu ragu menyusun kembali pejabat disesuaikan dengan kapasitasnya yang relevan,” sarannya.
Seperti adanya pegawai teknik sipil di Dinkes dan Disdik yang sewajarnya mengurusi kebijakan berkaitan kesehatan masyarakat serta kurikulum pembelajaran.
“Belum lagi dinas lain yang kalau dirinci ya banyak. Makanya, pj wali kota harus berani merevolusi kepala dinas. Apalagi beliau kan pernah jadi direktur SDM di Kemendagri. Coba aplikasikanlah keilmuannya di tatanan birokrasi Kota Tasik,” papar KH Ate.