TASIKMALAYA, RADARTASIK.ID – Pj Wali Kota Tasikmalaya Cheka Virgowansyah mengaku telah mendapat informasi bahwa sekitar 300 anak lepas dari kondisi stunting.
Namun, hal itu masih perlu ditelusuri lantaran ia mengaku baru sebatas mendapat taksiran data saja. Ia akan meminta laporan progres secara eksplisit by name by adress kepada dinas terkait.
“Saya dapat informasi sudah 300 anak yang lepas dari stunting. Saya minta laporannya siapa saja, di mana, apa treatment-nya dan bagi yang belum, apa masalahnya,” kata Cheka usai upacara Hardiknas di Bale Kota, Selasa (2/5/2023).
Baca Juga:Disdik Angkat Tangan Soal Dana Bos yang HilangAlhamdulillah! Pedagang Pasar Besi Sebentar Lagi Punya Lapak Baru
Ia tidak menampik masih ada beberapa ASN di OPD yang gagal paham dalam membantu menangani stunting. Padahal berulang kali dibahas dalam setiap kesempatan pertemuan dan rapat. Substansi program one ASN one Stunting bukan cuma memberikan makanan lebih pada anak.
“Substansinya adalah ASN bertanggung jawab bukan hanya memberikan asupan makanan tambahan stunting 3 bulan kedepan. Tapi ketika hari ini ditanggungjawabkan membantu anak stunting, maka si orangtua asuh atau bapak angkatnya harus memastikan 3 bulan kedepan anak itu sudah tak stunting lagi,” papar Cheka.
“Jadi dibiayai asupan makanan tambahan oleh anggaran pemerintah dan Baznas. Bukan menyerahkan saja. Tapi dia (ASN, red) harus monitoring, datang ketemu anak stunting,” sambungnya.
“Jangan sampai diberikan telur tapi yang makan bapaknya bukan anaknya. Jadi harus kena sasarannya, anak tetap stunting. Bapaknya malah kolesterol,” selorohnya.
Jadi, lanjut dia, peran orangtua asuh untuk memastikan tumbuh kembang anak berkekurangan gizi. Memonitor serta memastikan progresnya daei waktu ke waktu.
“Nanti setiap ASN pada setiap Senin kita apresiasi yang sudah berhasil melepaskan anak itu dari stunting. Untuk men-trigger. Bagi yang belum, maka diajak, ayo kita sukseskan ini. Kalau tak jalan, nanti akan kita panggil orang tua asuhnya,” tegas dia.(igi)