TASIKMALAYA, RADARTASIK.ID – Hilangnya dana bantuan operasional sekolah atau dana BOS bagi sejumlah siswa di Kota Tasikmalaya, belum kunjung menemukan solusi konkret. Baik hasil pertemuan dengan pusat mau pun dari internal Pemkot.
Sekretaris Dinas Pendidikan Kota Tasikmalaya H Nanang Suhara menuturkan ketika pihaknya mengunjungi kementerian terkait, sudah ditelaah dan disampaikan duduk persoalannya secara mendetail. Sayangnya, kondisi itu sampai saat ini belum ada perubahan.
“Mau bagaimana juga, ini salah siapa, uang tetap tidak akan keluar. Jadi kami pun menunggu bagaimana dari pusat kelanjutannya seperti apa,” ujarnya saat ditemui di halaman kantornya, Selasa (2/5/2023).
Baca Juga:Alhamdulillah! Pedagang Pasar Besi Sebentar Lagi Punya Lapak BaruKesejahteraan Buruh Masih Jauh, Serikat Pekerja Dorong Disnaker Lakukan Pembenahan
Menurut dia, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) sampai saat ini pun masih menelusuri permasalahan tersebut.
Beberapa indikasinya adalah seperti tidak munculnya nomor siswa pada database kementerian, padahal dalam database sekolah sudah tercantum.
“Makanya itu masih ditindaklanjuti dan kita tunggu saja solusi terbaik sambil bagaimana di daerah juga kita siapkan langkah alternatif,” katanya.
Nanang menuturkan kondisi tersebut menjadi introspeksi bagi dinas supaya ke depan persoalan serupa tidak terulang. Pihak sekolah juga sudah diinstruksikan untuk mengatur kendala pencairan BOS tersebut, agar tidak berimbas terhadap kegiatan belajar mengajar (KBM) di sekolah.
“Solusinya akan kita diskusikan, beberapa opsi dan wacana muncul, namun pihak sekolah juga kami minta supaya memenej itu agar tidak mengganggu pembelajaran,” kata dia.
Diberitakan sebelumnya dana BOS untuk 109 siswa di Kota Tasikmalaya tidak cair dari kementerian. Nominalnya nyaris mencapai Rp 100 juta. Pihak Kemendikbud menyatakan kejadian itu akibat terlambatnya input data oleh operator sekolah yang melebihi cut off 31 Agustus.(igi)