TASIKMALAYA, RADARTASIK.ID – Pencairan hibah di Kota Tasikmalaya tahun 2023 untuk berbagai organisasi tidak selancar biasanya. Hal ini menjadi kendala tersendiri bagi pengurus guna menjalankan roda organisasi.
Informasi dari berbagai sumber, beberapa organisasi di Kota Tasikmalaya sudah menerima pencairan dana hibah. Namun sebagian besar masih belum juga menerima bantuan tersebut.
Salah satunya Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Kota Tasikmalaya yang tak kunjung menerima hibah. Wadah organisasi kepemudaan itu tahun ini mendapat jatah dana hibah Rp 250 juta.
Baca Juga:Ganjar Pranowo Capres, Ini Reaksi PDI Perjuangan Kota TasikmalayaPencalegan Dibuka, Parpol Kota Tasikmalaya Baru Atur Jadwal
Ketua KNPI Kota Tasikmalaya Opik Taufik Rahman mengatakan biasanya bulan April sudah bisa pencairan. Namun pihaknya pun tidak mengetahui secara pasti apa yang menyebabkan pencairan dana hibah tahun ini menjadi seret. “Sekarang sudah masuk Mei tapi belum juga,” tuturnya kepada Radar, Senin (1/5/2023).
Pihaknya sempat mengonfirmasi ke beberapa beberapa pihak di Pemkot Tasikmalaya. Dari mulai Kesbangpol, Bagian Hukum dan juga Inspektorat, namun tidak ada jawaban yang jelas. “Jadi malah enggak jelas,” ucapnya.
Opik menegaskan, pihaknya memang tidak melulu mengandalkan dana hibah untuk menggerakkan roda organisasi. Namun adanya bantuan tersebut tentunya sangat menunjang operasional organisasi. “Bukan tidak berjalan, tapi operasional organisasi jadi tidak optimal,” terangnya.
Terpisah, Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Tasikmalaya H Ivan Dicksan mengatakan dana APBD tidak terkumpul secara instan. Namun berproses selama setahun guna pembiayaan program pemerintah. “Misal pendapatan dari PBB, berapa banyak warga yang sudah bayar PBB, termasuk DAU dan dana bagi hasil,” ucapnya.
Terkait pencairan tahun-tahun sebelumnya pencairan hibah terlaksana di bulan April, H Ivan tidak memungkiri salah satu faktornya yakni kondisi keuangan daerah. Sehingga Pemkot harus pintar-pintar mengatur pengeluaran. “Kondisi kas daerah kita juga harus diperhitungkan,” ucapnya.
Kendala ini pun, kata Ivan, bukan hanya di program hibah saja. Pendistribusian dana untuk program di OPD pun saat ini mengalami hal serupa. “Di dinas-dinas juga sama,” tuturnya.(*)