TASIKMALAYA, RADARTASIK.ID – Serikat pekerja dan buruh di Kota Tasikmalaya konsisten menolak Undang-Undang Cipta Kerja.
Meski sejauh ini ikhtiar jalanan ditempuh dalam menyuarakan penolakan, mereka tidak cukup itu saja tapi juga melakukan pendekatan politik dengan merintis partai buruh.
Hal itu diungkapkan Ketua Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (SPSI) Kota Tasikmalaya Yuhendra Effendi.
Baca Juga:Sedimen Galian Pasir Cor Galunggung Mengalir ke Kota Tasik dan Menyebabkan Pendangkalan 3 SungaiBantuan Hibah Pemprov Jabar untuk Masjid di Kawalu Tasikmalaya Disunat 45 Juta
Ia mengatakan diplomasi dan turun ke jalan sudah tidak cukup menggugah para wakil rakyat dalam memperjuangkan aspirasi buruh.
Pihaknya berupaya membangun kesadaran politik buruh, untuk perjuangkan aspirasinya sendiri agar lolos parlementary treshold.
“Supaya perjuangan lebih konkret dijalan dan di parlemen,” tegasnya usai peringatan Mayday di Kantor Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Kota Tasikmalaya, Senin (1/5/2023).
Menurutnya masih banyak hal yang mesti diperjuangkan di dunia industrial. Sebab, jangankan bicara kesejahteraan, pemenuhan hak para pekerja di Kota Tasik saja masih jauh dari harapan. Ia pun mendesak pihak terkait membenahi sektor pengawasan.
“Kesadaran pekerja soal apa hak yang dilindungi negara. Sumber daya pemerintah kurang dalam pengawasan dan faktor lainnya, menyebabkan perusahaan yang sudah penuhi hak pekerja masih jauh. 60-70 persen tenaga kerja kita belum terima hak sesuai yang dilindungan Undang-Undang,” katanya.
Instansi Harus Lebih Proaktif
Sekda Kota Tasikmalaya H Ivan Dicksan MSi mendorong Disnaker lebih responsif dan proaktif dalam menyikapi fenomena yang dihadapi pekerja. Ketika ada permasalahan maka harus disikapi dengan duduk bersama dan membangun diskusi yang baik.
“Seperti peringatan mayday kali ini, kami apresiasi. Dinas bagaimana bisa menjadi komunikator antara kepentingan pekerja dengan perusahaan,” ungkapnya.
Baca Juga:Pahami Isyarat Publik, Pj Wali Kota Tasikmalaya Cheka Virgowansyah Bakal AdaptasiMantan Napi Teroris Fokus Berwirausaha
Pemkotnya, lanjut dia, selalu responsif dalam menampung aspirasi para pekerja. Menyampaikannya ke pihak terkait termasuk pemerintah pusat. Bahkan, lanjut dia, Pemkot sudah memikirkan bagaimana mendorong para buruh semakin berkembang dari sisi keterampilan.