RADARTASIK.ID – Dalam upaya menjaga kecepatan pengembangan Artificial Intelligence dengan perusahaan teknologi besar lainnya, Google gabungkan divisi riset AI jadi Google DeepMind. Ini membuat persaingan bisnis kecerdasan buatan makin sengit.
Google hari ini mengumumkan pembentukan Google DeepMind, sebuah unit baru yang terdiri dari tim DeepMind dan tim Google Brain dari Google Research.
Dalam sebuah pos di blog, salah satu pendiri dan CEO DeepMind, Demis Hassabis mengatakan bahwa Google DeepMind akan bekerja secara erat bersama-sama di seluruh area produk Google. Tujuannya untuk menghasilkan riset dan produk AI.
Baca Juga:Pertanian Berbasis AI: Bagaimana Petani Menggunakan Teknologi untuk Meningkatkan Hasil PanenImplikasi Etika AI: Menyeimbangkan Inovasi dan Tanggung Jawab
Eli Collins, VP produk di Google Research, akan bergabung dengan Google DeepMind sebagai VP produk. Sementara Zoubin Ghahramani, pemimpin Google Brain, akan menjadi anggota tim kepemimpinan riset Google DeepMind, melapor kepada Kavukcuoglu.
Adapun, Jeff Dean, salah satu pendiri Google Brain, akan mengambil peran yang lebih tinggi sebagai ilmuwan utama untuk Google Research dan Google DeepMind, melapor kepada CEO Google, Sundar Pichai.
Google Research akan tetap menjadi divisi independen yang melapor kepada Google SVP teknologi dan masyarakat, James Manyika, yang fokus pada ”perkembangan dasar dalam ilmu komputer di bidang seperti algoritma dan teori, privasi dan keamanan, komputasi kuantum, kesehatan, iklim dan keberlanjutan, dan AI yang bertanggung jawab.”
”Melalui Google DeepMind, kami menggabungkan bakat kelas dunia kami dalam AI dengan kekuatan komputasi, infrastruktur, dan sumber daya untuk menciptakan generasi berikutnya dari terobosan dan produk AI di seluruh Google dan Alphabet, dan melakukan ini dengan cara yang berani dan bertanggung jawab,” tulis Demis Hassabis.
”Kerja yang akan kami lakukan sekarang sebagai bagian dari unit gabungan baru ini akan menciptakan gelombang terobosan yang mengubah dunia,” lanjutnya.