Pertama, pengadaan material pencegahan resiko terjadinya kecelakaan bagi wisatawan, berupa spanduk peringatan, spanduk larangan dan spanduk himbauan untuk menjaga keselamatan selama berwisata.
Kemudian, lanjut dia, pengadaan obat-obatan/P3K di tiap-tiap destinasi wisata. Meningkatkan peran masyarakat setempat dalam membantu mengawasi aktivitas kepariwisataan.
“Melalui optimalisasi peran Badan Penyelamat Wisata Tirta (BALAWISTA) Kabupaten Tasikmalaya,” terang Asep.
Baca Juga:Posko Mudik dengan Fasilitas Lengkap di Tasikmalaya, Ada Tempat Bermain AnakAwass!! Ini Enam Titik Rawan Macet di Jalur Salawu-Singaparna
Selanjutnya, peningkatan koordinasi dan kerjasama dengan badan/instansi lainnya. Termasuk dengan unsur pemerintahan desa setempat, tokoh masyarakat, karang taruna, bumdes dan lainnya.
Dengan telah ditetapkannya 92 desa wisata di Kabupaten Tasikmalaya ada lima kategori. Dan akan menjadi incaran wisatawan lokal maupun luar daerah.
“Lima diantaranya kategori desa wisata berkembang. Diperkirakan kunjungan wisatawan lebaran untuk tahun ini akan tersebar juga ke beberapa desa wisata di Kabupaten Tasikmalaya,” ungkap Asep.
Dia menambahkan, pengunjung tidak hanya akan mengunjungi objek wisata yang biasa dikunjungi seperti Gunung Galunggung, wisata Pantai Selatan Cipatujah, dan Pantai Karang Tawulan, tetapi ke objek wisata berkembang lainnya. (dik)