TASIKMALAYA, RADARTASIK.ID – Dana BOS hilang di salah satu SDN di Kota Tasikmalaya sebesar Rp 100 juta harus memutar otak untuk bisa mengembalikan dana tersebut.
Pihak sekolah memang sudah mengusahakan agar dapat mengembalikan dana BOS hilang dengan jalur klarifikasi.
Itu melakukan kunjungan langsung ke Kementerian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) bersama jajaran Dewan Perwakilan Rakyat Daerah DPRD Kota Tasikmalaya dan Dinas Pendidikan Kota Tasikmalaya, Kamis 6 April 2023.
Baca Juga:Pedro Acosta Juara GP Amerika, Pembalap Pertamina Mandalika Posisi KetigaPileg Sukses, Pilkada Mulus: Demokrat Kabupaten Tasikmalaya Menyongsong Kemenangan
Dalam penyampaian tersebut, pihak sekolah sudah menunjukkan bukti bahwa update data pokok pendidikan (Dapodik) sesuai jumlah siswa dengan cut off 31 Agustus.
Lalu, tentang siswa 109 orang tidak mendapatkan BOS dari 522 orang, dipastikan sudah memiliki nomor induk siswa nasional (NISN).
“Operator sekolah kami sudah profesional. Sebab sebelum cut off 31 Agustus untuk Dapodik dipastikan sesuai dari jumlah siswa sekitar 522 orang hasil dari merger dan siswanya sudah memiliki NISN semua,” kata Kepala SDN di Kecamatan Cihideung berinisial PS kepada Radar, Senin 17 April 2023.
Sekolah Bingung Mencari Solusi
Dengan kejadian ini, pihaknya pun kebingungan mencari kekurangan hampir Rp 100 juta untuk kegiatan operasional sekolah.
Solusinya pun prioritas Rencana Kegiatan dan Anggaran Sekolah (RKAS) pun kebanyakan dipangkas.
“Posisi anak itu ada dan tidak dapat pembiayaan (BOS, Red). Lantas mau diapakan anak (yang tidak mendapatkan BOS, Red)?, keperluan untuk penunjang pembelajaran membeli buku terbatas,” ujarnya.
Lalu, memberikan masukan kepada Kemendikbudristek lebih detail untuk mengecek dan mengonfirmasi kembali.
Baca Juga:Koramil Singaparna Bagikan Ratusan Takjil, Penderita Stunting Jadi SasaranPolres Tasikmalaya Santuni Lansia Disela Patroli Wilayah
Dengan menanyakan bahwa setelah cut off 31 Agustus benar jumlah siswanya sesuai berdasarkan dapodik.
“Kemendikbudristek belum ada pengecekan dan mengonfirmasikan ulang setelah cut off, apakah Dapodik sekolah sudah sesuai atau tidak. Untuk itu, meminta ke depannya ada semacam pengecekan ulang, sebagai memastikan kebenaran Dapodik sekolah,” katanya.
Kemudian, ia pun mengusulkan sebaiknya regulasi untuk mendapatkan BOS bukan 1 kali dalam satu tahun.
Sebab, siswa di sekolah itu fluktuatif, setiap bulan ada yang keluar masuk.