TASIKMALAYA, RADARTASIK.ID – Jalan Desa Parumasan Kecamatan Sodonghilir “belum merdeka”. Pasalnya, sudah hampir 25 tahun masyarakat hanya menikmati jalan rusak.
Sampai saat ini, pemerintah belum kunjung memperbaiki jalan rusak tersebut.
Salah seorang warga Desa Parumasan Moh Cecep Abdul Aziz mengatakan, bagi penduduk Desa Parumasan yang mayoritas bertani dan berdagang, kondisi jalan sangat menghambat perekonomian dan wisata religi (Pamijahan).
Sebab, tingkat aksebilitas warga menjadi sulit dan terhambat akibat jalan tersebut.
Baca Juga:Iwan-Atam Mencuat, Bisa Jadi Lawan Sepadan PetahanaPemudik Padati Terminal Singaparna, Pilih Mudik Lebih Awal Hindari Kemacetan
“Warga harapkan infrastruktur segera diperbaiki sangat potensial untuk meningkatkan stabilitas perekonomian. Kurang lebih jalan dengan kondisi rusak seperti ini sudah sejak 25 tahun yang lalu,” ujarnya kepada Radar, Senin 17 April 2023.
Cecep menyebutkan, jalan tersebut dapat mempersingkat warga yang akan melakukan wisata religi.
Sebab, Jalan Desa Parumasan salah satu jalur alternatif menuju Objek Wisata Religi Pamijahan.
Salah satu dampak dari kondisi jalan yang jauh dari harapan tersebut, masyarakat kesulitan mengejar target waktu saat melangsungkan aktivitas perdagangan.
Hambat Angkut Hasil Tani
Biaya produksi sektor pertanian pun menjadi lebih tinggi, karena selain jauh dari pusat kota, juga butuh waktu perjalanan lebih panjang.
“Selain itu juga biaya perawatan yang tinggi, karena kondisi jalan yang tidak layak sering kali menyebabkan kerusakan pada kendaraan,” tuturnya.
Lanjut Cecep, dalam sisi keamanan juga sangat memprihatinkan.
Akses jalan yang sangat tidak layak menyebabkan tingkat kerentanan dalam hal penanggulangan pasien gawat darurat juga meningkat.
Baca Juga:Soal Dana BOS SDN di Kota Tasikmalaya Hilang, Ini Kata KemendikbudristekPedro Acosta Juara GP Amerika, Pembalap Pertamina Mandalika Posisi Ketiga
Ditambah tingginya tingkat kecelakaan juga harus sangat diperhatikan, apalagi sampai menyebabkan korban jiwa.
“Saya berharap jika di tahun 2023 dapat perbaikan dan harapan ini tak hanya dari sudut pandang itu saja. Para tokoh dan masyarakat lainnya juga sangat berharap besar atas perhatian dari pemerintah,” ucapnya.
Cecep menambahkan, ada temuan data yang dianggap itu adalah berita yang menjadi pegangan dari Usulan Dana Alokasi khusus (DAK) tahun anggaran 2023.
Di mana bahwa infrastruktur jalan Gununganten-Pamijahan dengan ruas jalan sepanjang 3.200 meter dengan anggaran nominal Rp 9.600.000.000.