“Saya datang ke BK (Badan Kehormatan) DPRD Ciamis laporkan Ipung tanggal 28 Maret, dengan harapan dia kooperatif dan mau bayar utangnya. Namun ternyata justru tidak mau bayar dengan alasan tidak ada kuitansinya. Memang saya tidak ada kuitansi tapi punya bukti WA sama dia,” jelasnya.
Kini, ML mengaku bingung lantaran IP tidak mau bertanggungjawab atas utangnya. Ia juga bukan tidak berusaha menyelesaikan persoalan itu secara kekeluargaan.
Karena IP selalu sulit untuk dihubungi, melapor ke BK DPRD Ciamis menjadi jalan terakhir. “Saya punya hubungan (spesial) sama dia. Bahkan sering ke rumah juga. Namun setelah punya utang, lepas tanggung jawab,” terangnya.
Baca Juga:Gempa Tuban Terasa Sampai Kota Tasikmalaya, JabarBupati Ciamis Minta Pengamanan Mudik Lebaran 2023 Maksimal
Bantah Punya Utang Piutang
Dihubungi melalui sambungan telepon, IP, membantah soal utang piutangnya dengan ML. Ia juga mengaku tak punya hubungan spesial dengan ML.
“Saya kenal saat kampanye saja. Saat itu bahwa dia (ML, Red) yang mau membantu mendukung kampanye. Bahkan sempat saya bilang kalau saya tidak punya uang. Namun dia bilang tidak apa-apa, justru dia yang ngasih untuk rokok dan makan,” paparnya kepada wartawan.
Sebaliknya, anggota DPRD Fraksi Gerindra ini mengaku heran mengapa ia harus membayar utang. Ia merasa tak pernah meminjam uang.
IP juga menyebut kalau tagihan utang ML tidak konsisten. Dalam laporannya ke BK utang yang ditagih adalah Rp 20.800.000. Namun sekarang berubah menjadi Rp 22.000.000.
“Saya heran dengan peryataannya. Jadi dia saat itu hanya mendukung saat kampanye. Kalau mengenai dia mengelurkan uang hal itu kan bukan tanggung jawabnya. Namun sempat bilang, kalau (IP) jadi (anggota dewan) akan dikasih. Mulang terima saja,” jelas IP.
IP pun berencana melaporkan ML ke kepolisian atas tuduhan pencemaran nama baik. Ia merasa tak pernah berutang pada ML.
Namun ia mengakui ML pernah membantunya kampanye dengan memberikan uang bensin, rokok dan lain-lain.