CIAMIS, RADARTASIK.ID – Seorang perempuan berinsial ML (56) mengadukan anggota DPRD Kabupaten Ciamis berinisial IP ke Badan Kehormatan Dewan (BK).
Pengaduan itu dibuat tanggal 28 Maret lalu, berkaitan urusan utang piutang sang anggota dewan pada masa kampanye Pileg 2019.
IP dilantik tanggal 6 Maret 2023, sebagai pengganti antar waktu anggota dewan yang meninggal dunia, Ludimara.
Baca Juga:Gempa Tuban Terasa Sampai Kota Tasikmalaya, JabarBupati Ciamis Minta Pengamanan Mudik Lebaran 2023 Maksimal
Menurut cerita ML, ia mengenal IP pada tahun 2019 saat kampanye Pileg. Saat itu ia dikenalkan oleh temannya.
Kemudian terjalin hubungan dekat. Kepadanya, IP mengaku sebagai pria yang sedang pisah ranjang dengan isterinya. Sementara ML sendiri merupakan seorang janda.
“Nah saat kampanye Ipung minjam uang dari mulai (untuk) bikin kartu nama juga. Pokoknya bertahap selama empat kalian. Kalau ditotalkan itu kurang lebih sekitar Rp 22 jutaan,” paparnya.
Ia menerangkan bahwa selama masa kampanye dirinya dan IP menjalin hubungan spesial. IP pun tak segan meminjam uang kepadanya. Namun secara sembunyi-sembunyi.
Sayangnya saat memberikan pinjaman uang tak ada satu pun saksi. Hanya ada catatan saja yang ia miliki sebagai bukti.
Setelah masa pemilihan caleg berlangsung, IP mengalami kekalahan. Sejak saat itu tiba-tiba IP menjauh. Padahal sebelumnya hubungan spesial telah terjalin selama kurang lebih 4 bulan.
Ngadu ke DPRD Jadi Jalan Terakhir
Karena heran dengan sikap IP yang menjauh, ML pun mencoba menagih uang yang dipinjam anggota dewan itu.
Baca Juga:Soal Isu Jual Beli Jabatan, DPRD Akan Minta Penjelasan BKPSDMKota Tasikmalaya Darurat Narkoba, Masihkah BNN Bisa Dipercaya?
“Janjinya kepada saya mau bayar setelah ada proyek tower dan segala tapi hanya janji palsu. Nah sejak itu berbagai cara dan upaya (untuk menagih) namun tidak dibayar juga. Bahkan di telepon dirijek, di WA gak balas. Berusaha lewat sodaranya sama saja. Tidak ada tangapan apa-apa,” tuturnya.
Karena tak kunjung ada pembayaran utang, lanjutnya, ia pun akhirnya memilih untuk mendatangi kantor DPRD setelah tahu IP dilantik menjadi anggota dewan.
Ia mengadukan pria itu lantaran mengaku kesulitan untuk menagih uangnya secara langsung. Sementara ia sendiri tengah terpuruk dan memerlukan uang tersebut.