GARUT KOTA, RADARTASIK.ID – Kemenag Kabupaten Garut menggelar Kompetisi Sepak Bola Api Antar Pondok Pesantren. Kegiatan itu untuk menyemarakan Bulan Ramadan Tahun 2023.
Ada 12 klub pondok pesantren di Garut yang mengikuti kompetisi itu. “Ini adalah event pertama kali di Kabupaten Garut. Ngobrol dengan para kiai, tradisi sepak bola api ini hilang sekitar tahun 70-an,” ucap Kasi Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren Kemenag Kabupaten Garut H Muhtarom, Kamis 13 April 2023.
Ia berinisiatif menghidupkan kembali gairah sepak bola api yang sudah lama hilang. “Kami Kementerian Agama mencoba menghidupkan kembali, karena tradisi ini mempunyai nilai historis ketika melawan para penjajah,” kata H Muhtarom.
Baca Juga:Warga Tak Tahu Tarif Parkir di Kota Banjar, Harusnya Bayar SeginiTiket Terusan Wisata Pangandaran Lebih Hemat! Ini Daftar Harganya
H Muhtarom menuturkan, tradisi itu memang masih ada di daerah lain. “Tapi belum ada yang melakukan ekshibisi pada level kabupaten dan melibatkan banyak pesantren,” tambahnya. Ia berharap dengan adanya kegiatan ini kembali membangkitkan tradisi yang sudah lama hilang.
Bupati Garut H Rudy Gunawan turut menyaksikan laga final sepak bola api itu di Alun-Alun Garut. Ia mengaku senang dengan kembali munculnya tradisi itu.
“Tentu saya hari ini bergembira karena di malam tiga likur kegiatan ini akan memberikan kontribusi bagi Kabupaten Garut,” ucapnya.
Rudy Gunawan mengatakan, pemerintah sudah bersepakat dengan Forum Pondok Pesantren untuk menghidupkan kembali tradisi yang sudah lama redup itu.
Rudy menyebutkan, tahun depan kegiatan ini akan kembali dilaksanakan dengan jumlah peserta lebih banyak. “Nanti bisa saja 50 pesantren,” tuturnya.
Sementara itu, pada partai final mempertemukan antara Pesantren Fauzan dari Kecamatan Sukaresmi dan Pesantren Darul Huda, Pameungpeuk. Hasilnya Pesantren Fauzan menang dengan skor telak 4-1. (mg1)