TASIKMALAYA, RADARTASIK.ID – Bonus atlet Kabupaten Tasikmalaya masih suram, mereka berpeluang untuk membela daerah lain pada event olahraga selanjutnya.
Porprov Jabar Tahun 2022 sudah berakhir. Namun, hingga saat ini bonus untuk para atlet yang meraih medali masih suram.
Padahal, pemerintah sudah menjanjikan untuk segera merealisasikan bonus tersebut.
Para atlet sangat mengharapkan bonus ini segera bisa cair. Mengingat banyak kebutuhan yang uangnya mereka harapkan dari bonus itu.
Apalagi sudah mau memasuki Lebaran Idul Fitri.
Baca Juga:LLDIKTI: STMIK Jangan Lepas Tangan Soal Perpindahan MahasiswaBazar Sembako Murah Karangjaya, Permudah Warga Berbelanja
Binpres Cabor Aeromodeling KONI Kabupaten Tasikmalaya Dhimas Maula Bayu Aji membenarkan jika bonus untuk atlet aeromodelling belum cair hingga hari ini.
“Belum kang, kangge nominal na oge acan muncul. Malah Ada isu tidak ada pada APBD murni sama Disparpora,” ujarnya kepada Radar, Rabu 12 April 2023.
Sehingga kata Dhimas, akan memakai Dana Hibah KONI tahun ini.
Dampaknya cabor tidak ada kegiatan pembinaan untuk tahun ini.
“Total peraih medali ada 7 atlet, mereka minta bonus medali segera cair karena menghadapi lebaran di mana banyak pengeluaran atau kebutuhan,” ucapnya, menjelaskan.
Sejauh ini, kata Dhimas, sudah audiensi ke KONI dan Disparpora. Dengan hasil dari Disparpora oleh Plt, bahwa pencairan bonus atlet sebelum lebaran.
“Namun sampai sekarang, belum ada lagi kejelasan pasti untuk nominal dan waktu pencairannya. Sangat kecewa kang,” tuturnya.
Bahkan kata Dhimas, ada beberapa atlet andalannya yang menyatakan secara lisan ingin pindah kontingen.
Hal ini bukan terjadi sekarang saja, namun pernah terjadi pada Porda 2018.
Baca Juga:Kecelakaan di Tasikmalaya, Penabrak Pejalan Kaki Tewas dan Korban Hanya Mengalami Luka RinganViral!! TKW Ayu Ozawa Main Lato-Lato Bersama Majikannya saat Live TikTok
“Pencairan baru setahun setelah porda. Seperti pepatah mengatakan hanya keledai dungu yang jatuh ke dalam lubang yang sama,” katanya, menjelaskan.
“Seandainya lewat lebaran belum ada kejelasan, kita akan membebaskan atlet untuk memilih kota Kabupaten yang menurut atlet tersebut lebih baik dan layak. Tidak menutup kemungkinan 1 kontingen pindah kang ke daerah lain,” ucapnya.