“Memang dari dulu dan sekarang pihak yayasan atau lembaga STMIK Tasikmalaya janjinya tidak bisa terpegang. Makanya masih banyak keraguan dari mahasiswa,” katanya.
Walaupun baru-baru ini, ia mendengarnya dari mahasiswa lain.
Bahwa lembaga atau yayasan sedang melakukan pemberkasan bagi mahasiswa STMIK Tasikmalaya untuk melakukan perpindahan.
“Katanya ada pemberkasan untuk jalur perpindahan ke Unper dan STMIK DCI Tasikmalaya. Cuman informasi ini masih ada keraguan dari saya, karena saat menanyakan langsung kampus tujuan masih menggantung,” ujarnya.
Baca Juga:Demokrat Kabupaten Tasikmalaya Siapkan Ferry Maju di Pilkada 2024Bantuan Hibah Istimewa Pemprov Jabar, STAI Al-Ruzhan Dapat 30 Miliar
Oleh karenanya, ia belum memberikan berkas yang pihak lembaga atau Yayasan STMIK Tasikmalaya minta.
Sebab, perlu memastikan kebenarannya.
“Saya berencana untuk menemui lembaga ataupun Yayasan STMIK Tasikmalaya. Tentunya agar betul-betul clear kejelasannya sesuai dengan tuntutan kami,” katanya.
Selain itu, ia minta kepada kampus yang akan menerima mahasiswa dari STMIK Tasikmalaya. Jangan sampai mengambil kesempatan sebagai lahan bisnis.
“Kalau ranahnya pendidikan mestinya bersih dari kepentingan bisnis,” ujarnya.
Direktur Kelembagaan Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi (Ditjen Dikti) Kemendikbudristek Dr Lukman ST MHum menyampai segala urusan pertanggungjawaban pembiayaan mahasiswa akibat penutupan STMIK Tasikmalaya menjadi beban yayasan.
Itu sudah tertera di surat keputusan (SK) pencabutan izin operasional STMIK Tasikmalaya.
“Biaya pemindahan mahasiswa sesuai SK penanggungan biaya oleh yayasan,” katanya. (riz)