PANGANDARAN, RADARTASIK.ID – Satu pemukiman di Dusun Kalapatiga Desa Babakan Kecamatan Pangandaran ‘hilang’ sejak tsunami Pangandaran tahun 2006. Satu kampung itu yakni Bulak Setra.
Kepala Desa Babakan Undang Herdi mengatakan, satu blok di Kampung Kalapatiga yang disebut Bulak Setra itu sudah tidak ada sejak Tsunami Pangandaran Tahun 2006.
“Pemukiman warga itu kini sudah jadi lokasi Piamari (Aquarium Indonesia),” katanya, Selasa 11 April 2023.
Baca Juga:SD Negeri 1 Banjar Bagi-Bagi Takjil, Tebar Kebaikan Selama RamadanIni Jalur Rawan Macet di Garut, Satlantas Mulai Antisipasi
Menurutnya, saat peristiwa Tsunami Tahun 2006 itu ada sekitar 35 penduduk yang meninggal dunia. Namun, Undang Herdi tak mengetahui data jumlah penduduk yang selamat. “Yang jelas, warga yang selamat itu pindah dari Bulak Setra,” ucapnya.
Menurut Undang Herdi, warga yang selamat mendapat bantuan dari Pemkab Ciamis untuk membangun rumah. “Saya juga masih ingat, bantuannya Rp 15 juta per KK,” ungkapnya.
Undang Herdi mengatakan, saat ini kawasan tersebut menjadi kawasan konservasi mangrove. “Jadi kawasan konservasi, penggagasnya Kelompok Ilalang,” tuturnya.
Saksi hidup Tsunami Tahun 2006 Ahmad Affandi (67) mengatakan, Bulak Setra dulunya memang masih satu kampung dengan Kalapatiga. “Cuma terpisah oleh sungai,” jelasnya.
Ahmad Affandi masih ingat bagaimana kejadian tsunami yang meluluh lantahkan pemukiman itu. “Rumah-rumah mengambang, mayat-mayat juga bergelimpangan,” katanya.
Saat itu, rumahnya tidak terdampak tsunami. Namun ketakutan dan rasa trauma masih menghantui hingga saat ini. “Apalagi di Bulak Setra itu banyak yang kenal dan banyak yang jadi korban,” ucapnya.
Ahmad Affandi hanya berharap bencana itu tidak terulang kembali. “Sangat menyedihkan, banyak korban yang jatuh. Banyak yang kehilangan tempat tinggal,” ujarnya. (den)