PANGANDARAN, RADARTASIK.ID – Pantai Ciparanti di Kecamatan Cimerak Kabupaten Pangandaran mengalami abrasi. Pemdes Ciparanti berharap abrasi segera dapat penanganan.
Kepala Desa Ciparanti Mastur mengatakan, abrasi yang terjadi di Pantai Ciparanti sudah lama terjadi. “Padahal di sepanjang Pantai Ciparanti sudah banyak rest area,” katanya kepada wartawan, Minggu 9 April 2023.
Menurutnya, akibat dari abrasi itu, air laut sering naik sampai ke jalan. Kondisi itu terjadi ketika kondisi cuaca sedang buruk. “Naik ke jalan, sering terjadi itu,” ucap Mastur.
Baca Juga:Jalur Pantai Selatan Bisa Jadi Alternatif Mudik, Polisi Siapkan PengamananStok Darah di PMI Garut Minim, Kebutuhan 2.000 Labu Tiap Bulan
Kata Mastur, setiap dua tahun sekali ombak sering tinggi (rob), karena sebuah siklus tahunan. “Kami sempat mengusulkan ke Pemerintah Provinsi Jawa Barat untuk membuat pembatas abrasi pantai pada tahun 2019 lalu,” katanya.
Saat itu, kata Mastur, Wakil Gubernur Jawa Barat Uu Ruzhanul Ulum sedang melakukan kunjungan ke Cimerak.
“Katanya mau dibikinin benteng buat pemecah ombak. Namun belum realisasi hingga sekarang,” jelasnya.
Jika ada pembangunan benteng pemecah ombak, kata Mastur, air laut tidak akan masuk lagi ke ruas jalan ketika terjadi rob. “Jadi ombak yang besar pun tidak akan ke jalan,” ucap Mastur.
Mastur mengatakan, wilayah Ciparanti sendiri menjadi perlintasan jalan nasional. Jika abrasi tidak mendapat dan air laut selalu naik ke darat, bisa menimbulkan masalah. “Saya harap jadi perhatian pemerintah,” katanya.
Pihaknya mengatakan jarak pantai dengan daratan kini sudah mulai dekat. “Apalagi kalau sedang rob, hampir tidak ada jarak lagi,” ungkapnya. (den)