RADARTASIK.ID – Korban pembunuhan dukun pengganda uang Slamet Tohari (46) alias Mbah Slamet terus bertambah. Semula kepolisian mengidentifikasi hanya 10 korban namun ternyata setelah dilakukan penggalian kedua polisi kembali menemukan dua korban lain dalam 1 liang lahat.
Kapolda Jateng Irjen Pol. Ahmad Luthfi mengatakan total ada 12 korban yang sudah ditemukan. Kepolisian pun membuka posko pengaduan dan telah menerima 17 laporan kehilangan anggota keluarga berkaitan kasus penggandaan uang.
“Polda Jateng telah bikin posko. Sudah ada 17 laporan terkait keluarganya yang hilang. Dan ini sudah saya geser ke Banjarnegara untuk melakukan cek. Baik DNA dan sebagainya,” ungkapnya di Mapolres Banjarnegara.
Baca Juga:Link Nonton Film My Sassy Girl Dibintangi Jefri Nichole2 Putra Terbaik Tasikmalaya Melaju ke Top 9 AKSI Indosiar
“Pelaku memberi korban minuman yang sudah dicampur potas (racun ikan, Red),” katanya.
Korban inisial PO asal Sukabumi, Jawa Barat menyerahkan uang sebesar Rp 70 juta kepada “Mbah Slamet” untuk digandakan sekitar Juni 2022. Kala itu ia datang bersama anaknya GE. Namun GE hanya menunggu sementara yang bertemu Mbah Slamet hanya ayahnya.
Lama setelah penyerahan, PO menagih uang yang dijanjkkan untuk digandakan. Namun tak jelas. Sampai akhirnya ia pergi langsung menemui Mbah slamet di Desa Balun Kecamatan Wanayasa, Banjarnegara pada tanggal 23 Maret 2023.
Polisi yang menerima laporan dan bukti chat whatsapp dari GE langsung bergerak ke rumah pelaku. Kemudian dilakukan penangkapan. Sementara korban Po diketahui telah dikubur oleh pelaku di kebun kubis miliknya.