TASIKMALAYA, RADARTASIK.ID – Geger, warga Tasikmalaya jafi korban dukun penggandaan uang Mbah Slamet asal Banjarnegara Jawa Tengah.
Pembunuhan berantai oleh dukun palsu tersebut mulai terbongkar setelah PO, salah satu korban tewas warga Sukabumi terungkap.
PO diketahui merupakan korban terkahir dari Mbah Selamet, sang dukun palsu penggandaan uang.
Baca Juga:Soal Perpindahan Mahasiswa, STMIK Tasikmalaya Belum Datangi LLDIKTIMakanan Ramadan, Kolang Kaling Masih Banyak Peminat di Tengah Gempuran Olahan Lain
Mbah Selamet pun membenarkan bahwa kedua jenazah itu adalah bagian dari korbannya yang bernama Irayad dan istrinya.
Dua jenazah tersebut sudah berada di RSUD Lasmanah Banjarnegara. Untuk mengetahui identitas para korban, Polres Banjarnegara pun membuka aduan orang hilang.
Kapolres Banjarenaga AKBP Hendri Yulianto menjelaskan, hadirnya posko aduan orang hilang ini untuk menampung laporan dari masyarakat.
Sehingga, apabila ada warga yang kehilangan keranat atau anggota keluarganya dan punya rekam jejak berhubungan dengan terdangka, Mbah Selamet bisa menghubungi posko tersebut.
“Semalm kita mendapatkan laporan dari warga Lampung yang merasa kehilangan anggota keluarganya. Setelah kota kroscek kepada tersangka, tersangka membenarkan bahwa kedu jasad itu merupakan Irsyad dan istrinya,” ujarnya seperti dikutip Radar Banyumas.
Menurut kapolres, keberadaan posko tersebut juga menjadi bahan informasi dalam menggali dan mengungkap kasus pembunuhan berantai tersebut.
Pasalnya, kata kapolres, sejauh ini pengakuan tersangka cenderung berubah-ubah. Bahkan, pihaknya pun menduga jumlah korban bisa lebih dari 12.
Baca Juga:Operasi Pasar Murah Padakembang Diserbu Warga, Semua Sembako LudesKuatkan Sikap Saling Menghargai, Siti Mufattahah Sosialisasikan Empat Pilar Kebangsaan
“Yang pasti, tersangka mengaku para korban berasal dari beberapa daerah. Mulai Tasikmalaya, Cirebon, Palembang, Jakarta, Lampung, dan Sukabumi,” katanya, menjelaskan.
Dengan demikian ada titik terang terkait adanya warga Tasikmalaya jadi korban dukun penggandaan uang. (*)