GARUT, RADARTASIK.ID – Stok cabai di Kabupaten Garut kini melimpah. Hal itu membuat harganya yang sempat melambung kembali turun.
Menjelang Ramadan kemarin, harga sejumlah kebutuhan pokok di pasar sempat mengalami kenaikan. Kenaikan terjadi dari mulai beras, telur, daging hingga cabai.
Namun, untuk komoditas cabai kini sudah mengalami penurunan signifikan. Menurut Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Garut Beni Yoga Guna Santika, penurunan karena panen yang melimpah di Kabupaten Garut.
Baca Juga:Tugu 0 Kilometer Pangandaran Segera Tuntas, Kolaborasi Pegiat dan PemkabPantai Legokjawa, Jadi Favorit Mengabadikan Momen Spesial
“Bulan ini saja di daerah Banyuresmi, Cibiuk, Sucinaraja dan Pangtikan potensi panen cabai ada sekitar 5.126 ton,” ucapnya, Sabtu 1 April 2023.
Berdasarkan pantauannya di lapangan, potensi panen aneka jenis cabai seperti cabai rawit, cabai inul dan yang lainnya cukup besar pada April. Perkiraannya panen cabai bisa mencapai 10.777 ton.
Sedangkan pada Maret mencapai 22.578 ton. “Soal stok kami siap. Berapa pun yang dibutuhkan kami siap pasok. Jangan takut pasokan cabai, hingga lebaran aman,” ungkap Beni Yoga Guna Santika.
Sebagai salah satu tanaman unggulan sektor pertanian di Garut, komoditas cabai memang mendapatkan perhatian khusus dari Pemkab Garut.
Cabai dari Garut tidak hanya untuk wilayah Jawa Barat, Jakarta atau daerah Jawa saja, tetapi juga oleh luar pulau. “Sampai juga ke Jakabaring, Palembang hingga Jambi,” tutur Beni Yoga Guna Santika.
Menurut data yang dari Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Garut, harga cabai sudah mengalami penurunan cukup signifikan. Saat ini berada di kisaran Rp 25.000 per kilogram. Awalnya saat menjelang Ramadan menembus Rp 32.000 per kilogram. (mg1)