TASIKMALAYA, RADARTASIK.ID – Tiga bulan sudah program orang tua asuh bayi stunting berjalan. Sesuai kebijakan awal program ini berjalan selama tiga bulan. Dalam waktu dekat pemkot akan melakukan evaluasi untuk mengetahui hasilnya.
Pj Wali Kota Cheka Virgowansyah dalam salah satu kesempatan telah mengungkap kemungkinan program itu akan ia lanjutkan.Meski tanpa suplai telur dari Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) lagi.
Sebab berdasar kesepakatan, Baznas akan menyuplai telur selama program itu berjalan. “Perkambangannya alhamdulillah cukup baik,” ungkapnya kepada Radar, Minggu (2/4/2023).
Baca Juga:Kota Tasik Belum Punya Program Khusus Anak YatimPegawai Toko Jangan Beri Contoh yang Tak Baik
Sebelumnya Pemkot Tasikmalaya telah menyelenggarakan gerakan orang tua asuh. Setiap instansi mendapat jatah untuk menjadi bapak asuh bayi stunting berdasarkan jumlah pegawai yang ada.
Mereka punya tugas untuk memantau dan memastikan bayi stunting asuhan masing-masing tercukupi kebutuhan gizinya. Sehingga menjadi sehat. “Nanti kita berikan apresiasi kepada ASN yang berhasil,” terangnya.
Cheka mengakui gerakan orang tua asuh belum bisa meng-cover semua bayi stunting. Sebab itu ia berniat melanjutkan gerakan ini“Terus berlanjut sampai angka nol,” terangnya.
Dalam gerakan penanganan bayi stunting, telur menjadi kebutuhan yang cukup vital untuk menunjang perbaikan gizi. Saat ini suplai telur masih memberdayakan program dari Badan Amil Zakat Nasional (Baznas).
Namun untuk program lanjutan, Baznas tidak ambil peran lagi sebagai penyuplai telur. Hal ini jadi bahan evaluasi Pemkot guna mempertahankan suplai telur anak stunting.
DAK itu memiliki pos untuk alokasi Pemberian Makanan Tambahan (PMT). “Jadi ke depannya akan di-handle Pemkot, kita punya alokasi dana yang cukup,” terangnya.
Terpisah, Kepala Dinas Pengendalian Penduduk Keluarga Berencana Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP2KBP3A) Kota Tasikmalaya H Nunung Kartini mengatakan bahwa gerakan orang tua asuh cukup efektif mendukung anak.