Disinggung soal pengadaan telur yang disuplai, pihaknya melakukan kerja sama dengan pihak ketiga. Pasalnya akan rumit jika Baznas melakukan pengadaan sendiri mengingat intensitasnya cukup padat. “Karena kan belanjanya tidak sekaligus, karena telur itu kan tidak bisa disimpan terlalu lama,” jelasnya.
Mengingat harga telur yang fluktuatif, pihaknya memahami hal tersebut. Dia pun tidak memberlakukan memberlakukan flat kepada rekanan yang dipercaya melakukan pengadaan. “Jadi harganya ya menyesuaikan dengan harga telur saat pengadaan,” ujarnya.
Suplai telur untuk bayi stunting ini mengikuti gerakan orang tua asuh. Yakni selama 3 bulan dengan total 10.380kg telur yang disalurkan. “Sejauh ini hanya berlaku 3 bulan, mudah-mudahan hasilnya bisa menekan angka stunting,” pungkasnya.