TASIKMALAYA, RADARTASIK.ID – Ketua Komisi 3 DPRD Kota Tasik Enan Suherlan mengatakan kawasan pedestrian Cihideung saat ini bukan sekadar kawasan ekonomi. Namun juga merupakan ruang publik. Sehingga harus dijaga ketertataannya.
“Jangan sampai ada aktivitas yang merusak. Baik infrastrukturnya maupun suasananya,” ungkapnya kepada Radar, Jumat 31 Maret 2023.
Ia mengakui PKL Cihideung butuh penghidupan. Apalagi saat ini mereka berjualan menggunakan tenda yang bisa bongkar pasang. Seharusnya bisa lebih terkendali. “Itu kan tendanya portabel, (harusnya) bisa lebih teratur,” ujarnya.
Baca Juga:Bonus Atlet Porprov Jabar Tak Sesuai, Pengurus Cabor “Ngambek”Waspada! BMKG Keluarkan Peringatan Dini Gelombang Tinggi di 24 Titik
Meski begitu ia menekankan hak pengguna jalan harus tetap terpenuhi. Kehadiran mereka tak boleh merebut ruang yang seharusnya untuk pejalan kaki. Sebagaimana namanya kawasan pedestrian.“Hak pengunjung dan pejalan kaki untuk mendapatkan kenyamanan juga perlu diperhatikan,” terangnya.
Persoalan di Lapangan Semakin Akut
Selain persoalan PKL, masalah lain adalah tentang parkir. Banyak motor parkir sembarangan. Padahal, kawasan itu seharusnya steril.
“Saya lihat bukan hanya jalur untuk lalu lintas saja. Area pedestrian tempat banyak tenda pun sudah mulai jadi tempat parkir,” katanya.
Kesemerawutan Cihideung pada akhirnya akan berimbas pada keamanan aset. Dari mulai kerusakan andesit, dan juga sarana-sarana lainnya.
“Kita tidak ingin kalau ke depannya Cihideung kembali kumuh dan tidak nyaman untuk didatangi,” terangnya.
Kuncinya, kembali kepada pemerintah yang harus tegas dalam melakukan penataan. Bukan hanya PKL. Parkir sembarangan juga harus ada penertiban.
“Sejauh ini kan seolah yang jadi perhatian itu persoalan PKL saja, padahal banyak aspek lain,” tuturnya.Berita Sebelumnya.