TASIKMALAYA, RADARTASIK.ID – Sejumlah cabang olahraga (cabor) peraih medali pada Ajang Porprov Jabar 2022, menolak bonus dari Pemkot Tasikmalaya. Itu karena adanya penurunan besaran bonus yang sangat signifikan.
Semula bonus untuk peraih medali emas Porprov Jabar adalah Rp 50 juta. Namun ternyata sekarang turun menjadi hanya Rp 10 juta saja.
Hal itu terungkap dalam pertemuan antara cabor, KONI dan Disporabudpar Kota Tasikmalaya di Rumah Makan Jembar, Jalan Letnan Harun.
Baca Juga:Waspada! BMKG Keluarkan Peringatan Dini Gelombang Tinggi di 24 TitikPemudik Jangan Ngebut, Ciamis Jalur Titik Lelah
Ketua KONI Kota Tasikmalaya H Arip Surahman mengakui kondisi ini merupakan hal terburuk dan mengecewakan. Pemberian bonus bagi atlet berprestasi tak sesuai ekspektasi.
“Cabor semua sepakat menolak ketika Emas Rp 10 juta, Perak Rp 7,5 juta dan Perunggu Rp 5jt,” ujarnya kepada wartawan, Jumat (31/3/2023).
Arip sepakat dengan Disporabudpar untuk mencari tambahan bonus bagi atlet. Sebab biasanya mereka menerima Rp 50 juta untuk medali emas, Rp 20 juta untuk medali perak, dan Rp 10 juta untuk peraih medali perunggu.
“Kalau kondisi ini kita terima, ke depan Porprov bubar. Tak ada atlet yang mau main membela Kota Tasik,” tegasnya.
Ia pun keberatan ketika pemerintah menawarkan opsi menggunakan Hibah KONI sebesar Rp 2,5 miliar untuk menutup anggaran sementara.
“Kalau misal pakai dana rutin KONI, otomatis uang pembinaan terganggu. Tetap hak atlet rasionalnya (harus) bisa terpenuhi oleh hibah APBD perubahan. Prinsipnya atlet dan cabor menolak bonus segitu. KONI pun keberatan kalau hibah digunakan untuk itu,” tegasnya.
“Kami sepakat dengan Disporabudpar perjuangkan solusinya ke DPRD dan Pemkot,” sambung Arip.
Baca Juga:Pedagang Kembang Api Dilarang Jual PetasanDishub Siapkan Rekayasa Lalin Arus Mudik
Bonus Atlet Sudah Diatur Perwalkot
Kepala Dinas Pemuda, Olahraga, Budaya dan Pariwisata (Disporabudpar) Kota Tasikmalaya Deddy Mulyana menjelaskan besaran bonus atlet sudah diatur dalam perwalkot. Pemkot hanya memberinya anggaran Rp 1,4 miliar.
“Berbicara kecewa, saya pun cabor Basket kecewa. Hanya, kita mari cari solusi. Alternatifnya hibah KONI kita gunakan dulu untuk menutupi kebutuhan bonus atlet yang biasanya terima Rp 50 juta untuk peraih medali emas,” paparnya.