BANJAR, RADARTASIK.ID – Pengusaha muda Banjar Atet Handiyana mengomentari soal Banjar Water Park. Ia memprediksi Museum The Mummy di BWP tidak akan bertahan lama.
Kata Atet Handiyana, jika melihat dari segi bisnis, Museum The Mummy itu tidak akan bertahan hingga satu tahun.
“Mudah-mudahan saya salah, prediksi saya itu (Museum The Mummy, Red) sebelum satu tahun akan bangkrut lagi,” kata Atet Handiyana melalui pesan tertulis, Kamis 30 Maret 2023.
Baca Juga:Patung Sphinx di Banjar Water Park Dapat Penolakan, Museumnya Tak MasalahIni Bocoran Pembayaran THR di Kota Banjar, Dinas Tenaga Kerja Akan Mengawasi
Soal Banjar Water Park, menurut Atet Handiyana, seharusnya pihak ketiga sebagai pengelola membuat inovasi konsep usaha yang konsisten. Tidak situasional. Agar usanya terus berjalan.
“Harusnya pihak ketiga membuat inovasi dengan membuat resto konsep, mini market, hotel bintang 3 terintegrasi dengan water park. Kalau hanya begini saja, saya melihat dari sisi pengusaha, tidak akan ada keuntungan buat pemkot sendiri, karena saya yakin dengan model wisata begini untuk daerah belum cocok,” ucapnya.
“Kami tetap melanjutkan pembangunan Museum The Mummy ini. Ditargetkan sebelum lebaran bisa selesai. Untuk progres pembangunan ruang museumnya sudah 80 persen, untuk replika-replika peninggalan zaman Nabi Musa termasuk mumi Firaun sudah jadi 100 persen,” ujar Daskim, Rabu 29 Maret 2023.
Pihaknya mengaku pengerjaan sempat tertahan lantaran ada pihak yang menolak keberadaan patung sphinx. “Sudah disetujui dalam rapat bersama kepala daerah bahwa pembangunannya dilanjutkan. Bahwa Museum The Mummy ini murni untuk sarana edukasi, bukan sarana penyembahan patung atau berhala,” kata Daskim.
Daskim menjelaskan, nantinya akan ada tiga ruangan yang menampilkan berbagai macam replika peninggalan Nabi Musa dan Raja Firaun. Kemudian akan ada fasilitas pemutaran film tentang kisah Nabi Musa juga di dalam museum tersebut. (cep)