TASIKMALAYA, RADARTASIK.ID – SMAN 10 Tasikmalaya kerja sama Cabang Dinas Pendidikan wilayah XII Tasikmalaya dalam rangka rangkaian kegiatan SmartTren Ramadan 1444, mengadakan Ngobrol Pendidikan Islam (Ngopi) di Masjid An-Nur SMAN 10 Tasikmalaya, Jumat (31/3/2023). Acara itu mengambil tema Generasi Z sebagai Agen of Change yang Sadar Hukum.
Dengan pemateri dari Polresta Tasikmalaya, MUI Kecamatan Mangkubumi dan Cabang Dinas Pendidikan wilayah XII Tasikmalaya. Diikuti oleh 920 siswa kelas X-XI.
Kepala SMAN 10 Tasikmalaya Muhammad Engkas Suhartono SSos MPd menyampaikan, Ngopi mengambil tema siswa mesti sadar hukum ini, supaya mereka mendapatkan dasar yang kuat dalam kehidupan bersosial baik di dunia nyata dan maya dengan beretika. Sebab, Indonesia adalah negara hukum.
Baca Juga:Anak Putus Sekolah di Kota Tasikmalaya Akan Diberi Pelatihan Vokasi Kewirausahaan103 Siswa SMAN 6 Tasikmalaya Lolos SNBP
“Artinya ingin menyadarkan siswa bahwa dalam segala sesuatu tingkah lakunya bersinggungan dengan hukum. Oleh karenanya perlu etika dalam berkehidupan sosial, baik dunia nyata dan maya, agar terhindar dari urusan hukum,” katanya kepada Radar, Jumat (31/3/2023).
Sambung ia, terlebih saat ini di era digitalisasi, untuk generasi z kebanyakan berselancar di dunia maya. Tentunya perlu diberikan penguatan kepada siswanya bijak dalam menggunakan media sosial, seperti memuat status, jangan menyebarkan informasi hoaks, dan harus berkomentar yang beretika.
“Karena khawatir generasi z saat ini menggunakan media sosial, bisa berhubungan hukum yakni UU ITE. Sehingga dalam Ngopi ini, saya mengajak untuk berhati-hati dalam bermedia sosial, harus beretika,” katanya.
Mengingat peribahasa, sekarang bukan mulutmu adalah harimaumu, tetapi jadi jarimu adalah harimaumu.
Kepala Cabang Dinas Pendidikan Wilayah XII Tasikmalaya Dedi Suryadin SPd MPd menyampaikan, siswa di lingkungan Cabang Dinas Pendidikan Wilayah XII Tasikmalaya merupakan agen perubahan perlu dibekali dengan kesadaran hukum. Dengan demikian, nantinya mampu memberikan kontribusi nyata untuk membuat sekolah yang ramah.
“Untuk itu dengan Ngopi ini sebagai pemahaman siswa akan pentingnya sadar hukum,” ujarnya.
Sebab untuk saat ini, pendidikan di Jawa Barat, khususnya Tasikmalaya salah satunya menyoroti dengan perundungan atau bullying, oleh karenanya sekolah perlu stop bullying.
Baca Juga:Prodi Keperawatan UBK PSDKU Tasikmalaya Terakreditasi Baik SekaliCetak Siswa Kompeten, Berikut ini Pemenang LKS SMK Otomotif 2023
Lalu banyak kasus kenakalan remaja yang tercatat Komisi Perlindungan Anak Indonesia Daerah (KPAID) Kota Tasikmalaya, mulai dari tawuran, kekerasan seksual, narkoba, dan lainnya.