TASIKMALAYA, RADARTASIK.ID – Siswa kelas XII di Tasikmalaya akan segera selesai menempuh pendidikan di jenjang SMA/SMK sederajat. Biasanya untuk mengabadikan momentum kebersamaan, sebelum melanjutkan ke jenjang lebih tinggi mengadakan lah perpisahan sekolah.
Karena perpisahan sekolah ini, dapat berpotensi pungutan liar (Pungli), sehingga bisa berhubungan dengan aparat penegak hukum (APH). Oleh karenanya Cabang Dinas Pendidikan Wilayah XII Tasikmalaya menyikapi dengan mengimbau kepada sekolah agar menyelenggarakan dengan sederhana mungkin.
“Perpisahan sekolah itu dibolehkan. Selagi dibuat dengan sederhana, seremonial di sekolah saja, dan tidak ada pungutan,” kata Kepala Cabang Dinas Pendidikan Wilayah XII Tasikmalaya Dedi Suryadin SPd MPd kepada Radar, Jumat (31/3/2023).
Baca Juga:SMAN 10 Tasikmalaya Gelar Ngobrol Pendidikan Islam (Ngopi)Anak Putus Sekolah di Kota Tasikmalaya Akan Diberi Pelatihan Vokasi Kewirausahaan
Sebab, kegiatan perpisahan ini tergolong warna biru, artinya dibolehkan dilakukan dengan kehati-hatian. Karena mampu berpotensi pungutan liar.
“Sehingga kita imbau ketika ada sekolah atau komite melakukan dengan menyeragamkan sumbangan kegiatan perpisahan sekolah termasuk pungli. Ketika ada sekolah atau komite merasa seperti itu, mohon hentikan bahwa kondisi saat ini (berisiko, Red) jadi pungutan liar sehingga berurusan dengan APH,” ujarnya.
Mengapa dalam acara perpisahan harus berjalan dengan mekanisme yang benar? Sebab, sambung kepala KCD, tidak semua siswa yang bersekolah adalah orang yang mampu, ketika dipukul rata pembayaran tidak semua orang tua sanggup.
“Siswa di sekolah juga banyak yang masuk jalur afirmasi yang berasal dari Keluarga Ekonomi Tidak Mampu (KETM) atau zonasi yang mayoritas kemampuan ekonomi jauh dari sejahtera,” katanya.
Artinya ketika acara perpisahan dibuat sederhana, misalnya orang tua siswa membawa yang semampunya. Itu justru semakin mengakrabkan dan terjalin emosional.
“Artinya tidak perlu kegiatan perpisahan di luar sekolah. Bisa di halaman atau aula sekolah, yang penting mampu memberikan momentum kebersamaan yang lebih emosional,” ujarnya. (riz)