BANJAR, RADARTASIK.ID – Ketua Komisi II DPRD Kota Banjar Asep Saefurrohmat mengaku tidak diberi tahu soal rencana pembangunan Museum The Mummy. Padahal pihaknya merupakan mitra kerja dari Banjar Water Park.
Asep Saefurrohmat ini menyebut, tiba-tiba saja progres pembangunan Museum The Mummy sudah berjalan dan menuai polemik. “Kami sejak awal tidak tahu, karena memang kami tidak diberi tahu oleh pihak BWP,” ujarnya.
“Tidak ada pemberitahuan bagaimana rencananya, site plan-nya, tujuan bangunan itu untuk apa, grand design-nya bagaimana. Kami benar-benar tidak dikasih tahu,” ucap Asep Saefurrohmat melalui sambungan telepon, Rabu (29/3/2023).
Baca Juga:Hima Persis Garut Dorong Anak Muda Melek PolitikAlhamdulillah, Harga Sembako di Pangandaran Mulai Turun
Pihaknya menyayangkan kurangnya aktifnya komunikasi dan koordinasi manajemen Banjar Water Park dan pengelola kepada pihaknya selaku mitra kerja. Seharusnya, kata Asep, pembangunan Museum The Mummy itu butuh pandangan dari DPRD, selain harus sosialisasi.
Sebagai wakil rakyat, pihaknya berhak memberikan masukan atas rencana pembangunan museum itu. “Dalam waktu dekat ini kita akan melakukan kunjungan kerja ke lokasi. Kita juga tidak akan duduk berdiam diri,” ujarnya.
Pihaknya akan mengecek ke lokasi dan itu akan menjadi dasar sikap dan tanggapan ke depan atas pembangunan museum.
“Karena simpelnya, kami akan mendukung jika pembangunan itu lebih banyak manfaatnya bagi masyarakat dan bagi Pemerintah Kota Banjar. Namun sebaliknya, kami tidak akan mendukung apabila banyak terjadi madaratnya,” ujar Asep.
DPRD Kota Banjar Sebut Kurang Komunikasi
Anggota Komisi III DPRD Kota Banjar Mujamil menegaskan, dari sisi edukasi dan pariwisata, ada keterkaitan dengan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Banjar serta Dinas Pariwisata Kota Banjar. Namun, Komisi III DPRD sebagai mitra kerja dua dinas tersebut juga tidak menerima pemberitahuan.
“Kami tidak menerima pemberitahuan tuh mau ada perencanaan pembangunan wahana atau museum di BWP. Walau tidak pakai uang APBD, tetapi kan Kota Banjar ini bukan milik perorangan. Tapi milik kita semua. Bukan hanya kurang sosialisasi, namun juga kurang komunikasi,” ucap Mujamil.