CIAMIS, RADARTASIK.ID – Memasuki bulan Ramadan sejumlah pengusaha armada angkutan mulai bersiap menyambut arus mudik Lebaran 2023.
Pengurus Bus Harum Dimas Septiananda memperkirakan arus mudik tahun ini baru akan ramai seminggu sebelum Lebaran. Sementara arus baliknya kemungkinan 7 hari setelah Lebaran.
Perkiraan itu berdasarkan kondisi penumpang saat ini yang tidak pernah kosong. “Moga saja perkiraan ini benar dan bisa ramai,” harapnya saat ditemui di Terminal Ciamis, Senin (27/3/2023).
Baca Juga:Buka Saluran Komunikasi Pejabat ke MasyarakatSeminar Jurnalistik Disambut Antusias
Dimas bercerita bahwa sebelumnya aturan mudik sangat ketat. Kurang lebih sekitar 3 tahun kondisi itu berjalan akibat adanya badai covid-19. Sehingga angkutan umum menjadi sepi. Para sopir dan armada pun banyak yang menganggur.
Tahun ini aktivitas mudik diprediksi akan mulai bergeliat seiring dengan melonggarnya pembatasan aktivitas masyarakat oleh pemerintah.
Jika tahun-tahun sebelumnya banyak masyarakat yang kesulitan mudik, maka tahun ini kemungkinan semuanya akan bisa pulang kampung. Hal itu akan ber dampak positif pada tingkat kepenuhan angkutan umum.
“Moga saja sekarang berpihak kepada kami para pengusaha angkutan dan para pegawai ingin merasakan dapat uang,” ucapnya.
Khawatirkan Mudik Gratis
Yang ia khawatirkan saat ini adalah potensi adanya kebijakan mudik gratis oleh pemerintah. Hal itu akan membuat jumlah penumpang yang mudik menggunakan angkutan umum menurun.
Dampaknya pendapatan para pengusaha angkutan termasuk para sopir angkutan tak akan sesuai ekspektasi. Bahkan akan cenderung sepi. “Harapan kami jangan ada mudik gratis lah. Mendingan naik angkutan umum seperti mudik biasanya,” tuturnya dia.
Permintaan Dimas itu bukan tanpa alasan. Dia pernah beberapa kali merasakan dampak dari pemberlakuan mudik gratis.
Baca Juga:Pengemudi Bus Akan Dites Urine Sebelum Arus MudikWarga Sindir Gubernur Jabar Soal Pemeliharaan Sungai
Jumlah penumpang menurun drastis. Begitu juga dengan pendapatan para sopir. “Tolong kami sebagai bekerja di perusahaan hanya mengandalkan ramainya penumpang, tolong pemerintah perhatikan kami,” pintanya.
Hal senada diungkapkan Darwan (45) sopir salah satu bus antarkota. Ia mengungkapkan selama musim covid-19 angkutan penumpang diperketat. Saat ini semua orang sudah bebas beraktivitas.