CIAMIS, RADARTASIK.ID – Polemik rencana pergantian nama Ciamis menjadi Kabupaten Galuh terus bergulir.
Sebagian kalangan menilai perubahan nama itu tidak terlalu urgent serta tidak memiliki dampak signifikan bagi ekonomi masyarakat.
Sebagian kalangan lagi khawatir perubahan nama itu akan membangkitkan budaya non Islam seperti pada masa Kerajaan Galuh dulu.
Baca Juga:Soal PKL Cihideung Cheka “Irit” BicaraMudik Gratis Bikin Angkutan Sepi saat Arus Mudik Lebaran
Universitas Galuh Ciamis selaku pihak yang diminta untuk menyusun naskah akademik perubahan atau pergantian nama daerah itu pun ikut bersuara.
Direktur Program Pascasarjana Universitas Galuh (Unigal) Ciamis Dr H Yat Rospia Brata mengatakan sejauh ini pihaknya hanya diminta menyusun naskah akademik untuk perubahan nama daerah itu. Persoalan kemudian jadi atau tidak digunakan, itu tergantung pada keputusan pemerintah daerah.
“Kalau jadi dan tidaknya (pergantian nama Ciamis) bukan urusan kami. Karena nanti (keputusan) akhirnya di DPRD. Setelah itu ke pemerintah lagi dan Kemendagri, baru jadi. Kalau naskah akdemik sudah jadi dari Unigal,” terang dia saat dihubungi Radar, Senin (27/3/2023).
Pembuatan naskah akademik, kata dia, diperlukan dalam pembuatan peraturan daerah atau peraturan lainnya yang menyangkut kebijakan daerah. Nantinya naskah akademik yang dibuat oleh Unigal akan menjadi dasar bagi DPRD dan pemerintah untuk pengambilan keputusan dengan lebih dulu divalidasi oleh akademisi.
“(Masalah jadi atau tidaknya naskah itu digunakan) Itu tergantung bergulirnya (kebijakan) oleh pemerintah, karena saya ditunjuk oleh pihak pemerintah,” jelasnya.
Pria yang juga menjabat Ketua Dewan Kebudayaan Ciamis menuturkan bahwa sepengetahuannya isu keinginan mengubah nama Ciamis menjadi Galuh sudah ada sejak lama. Yakni sejak tahun 1980. Namun tidak pernah terwujud.
Yat menilai sejatinya penggantian nama daerah itu sebenarnya hal yang biasa saja. Tidak ada isu krusial yang perlu dikhawatirkan. “Masalah soal adanya (potensi) kemusryikan (setelah) namanya diganti, (hal itu) tergantung orangnya. Semoga nama Galuh nantinya bisa bagus,” ujarnya.
Baca Juga:Buka Saluran Komunikasi Pejabat ke MasyarakatSeminar Jurnalistik Disambut Antusias
Belum Ada Pengajuan Usulan ke DPRD
Terpisah, Ketua Bapemperda Ciamis Oih Burhanudin menyampaikan wacana perubahan nama Ciamis menjadi Galuh sudah bergulir sejak ketua DPRD dijabat H Asep Roni (alm) lima tahun lalu.