TASIKMALAYA, RADARTASIK.ID – Pj Wali Kota Cheka Virgowansyah memboyong sejumlah kepala dinas untuk ikut dalam Tarhib dan Safari Ramadan. Kegiatan itu merupakan ajang bertemunya para pejabat dengan masyarakat yang kembali dimulai di tahun ini.
Selain silaturahmi, kegiatan itu juga untuk mendekatkan para pejabat khususnya kepala dinas dengan masyarakat. Sehingga persoalan yang ada di Kota Tasikmalaya bisa didiskusikan dan ditangani bersama.
Dalam safarinya di Masjid Besar Cibeureum Cheka mengungkapkan bahwa pemerintah ingin membuka ruang komunikasi yang lebih luas dengan masyarakat, ulama serta organisasi keagamaan. Sehingga semua elemen masyarakat bisa bersama-sama membangun sinergitas dan kolaborasi dalam melaksanakan pembangunan di wilayah Kota Tasikmalaya.
Baca Juga:Seminar Jurnalistik Disambut AntusiasPengemudi Bus Akan Dites Urine Sebelum Arus Mudik
“Seperti kita ketahui ada beberapa permasalahan yang dihadapi Pemkot. Mulai persoalan pelanggaran terhadap perda Nomor 7 Tahun 2014 tentang Tata Nilai Kehidupan Masyarakat yang Religius. Dimana masih ditemukannya peredaran minuman keras, praktek-praktek prostitusi online, maraknya geng motor dan kegiatan lain yang cenderung merusak tatanan kehidupan masyarakat,” tuturnya, Senin (27/3/2023).
Selain itu, ia juga mengungkap data penanggulangan kemiskinan Kota Tasikmalaya sebesar 12,72 persen. Kota Tasikmalaya merupakan wilayah termiskin ke-3 terbawah di wilayah Provinsi Jawa Barat.
Pemkot sudah memadupadankan data bersama BPS supaya menghadirkan data by name by address yang akurat. Sehingga kebijakan yang diambil tepat sasaran.
“Kemudian juga kita sedang konsen berupaya menurunkan angka stunting 12,62 persen berdasarkan e-PPBGM dan 22,4 persen berdasarkan SSGI, melalui program one ASN one Stunting,” rincinya.
Terobosan Atasi Masalah Sosial
Selain mengenalkan para pejabat teras lingkungan Pemkot. Cheka juga menyosialisasikan sejumlah terobosan sebagai upaya memudahkan penyelesaian masalah dan mempercepat pelayanan lewat sejunlah aplikasi.
Mulai dari aplikasi Kelurahan On Mobile (Kelom), aplikasi gerakan Olah Sampah Organik (GOSO) yang diharapkan akan mampu menekan jumlah sampah organik yang ada di Kota Tasikmalaya, jugaAplikasi BAGEUR (dalam bahasa sunda artinya baik).
“Ini merupakan platform yang menjadi sarana atau wadah gotong royong masyarakat Kota Tasikmalaya untuk janjian berbuat baik. Kota Tasikmalaya masyarakatnya memiliki kultur religius, pemerintah pun mencoba untuk mencari solusi terhadap permasalahan yang terjadi dan di momen silaturahmi ini semoga buahkan solusi mengurai persoalan yang kita hadapi bersama ini, ” papar Cheka.