Dr Aqua bersama putra bungsunya Savero Karamiveta Dwipayana dan saudaranya Nurcholis MA Basyari menyambut kedatangan jenazah Rudy di Bandara Juanda, menunggui selama di rumah duka, hingga mengantarkan ke peristirahat terakhir di pemakaman Puncak Nirwana Kecamatan Purwosari, Kabupaten Pasuruan pada Senin 27 Februari 2023 siang.
Menjadi Persaudaraan yang Erat
Sangat wajar Dr Aqua merasakan kesedihan mendalam atas berpulangnya Rudy. Persahabatan Dr Aqua dengan Ventje yang kemudian menjadi persaudaraan yang erat juga sangat terkait dengan sosok seorang Rudy.
Sebagaimana dikisahkan pada Buku ”Humanisme Silaturahim Menembus Batas: Kisah Inspiratif Persahabatan Aqua Dwipayana-Ventje Suardana”, Dr Aqua dan Ventje baru empat tahun berteman. Tepatnya, sejak 20 April 2016. Baru seumur jagung. Namun, pertemanan itu telah menjelma menjadi persaudaraan yang sangat erat.
Baca Juga:Savero Karamiveta Dwipayana Jadi Narasumber Literasi Digital Melawan Hoaks di Sektor Kesehatan MasyarakatDeteksi Jaringan Narkoba Bappelitbangda, Tes Urine Pegawai Setda Kota Tasikmalaya Digenjot
Tentu tidak mudah menjalin pertemanan hingga menjadi persaudaraan. Namun, dua insan beda agama, latar belakang pendidikan, dan ras itu mampu menjalaninya secara kafah. Mereka sudah seperti dua sisi mata uang. Keberadaannya sulit dipisahkan dan saling melengkapi.
Yang paling inspiratif, keluarga Dr Aqua sudah menjadi bagian dari keluarga Ventje. Begitu pula keluarga Ventje sudah merupakan bagian dari keluarga Dr Aqua.
Kedekatan inilah yang membuat Dr Aqua begitu terpukul dengan kabar berpulangnya Rudy. Masih dalam Buku ”Humanisme Silaturahim Menembus Batas: Kisah Inspiratif Persahabatan Aqua Dwipayana-Ventje Suardana”, Dr Aqua juga menuliskan kesan mendalamnya kepada sang istri dari Rudy Suardana dan ibunda Ventje Suardana, yakni Susianawati Harlim Suardana yang sudah lebih dulu berpulang.
Meski hanya sekitar dua tahun (2016–2017) interaksi antara Dr Aqua dengan Ibu Susianawati, banyak sekali kenangan indah yang dirasakannya. Dalam sebuah kesempatan menuliskan tentang kenangannya bersama Susianawati, tiba-tiba air mata Dr Aqua menetes deras.
”Emosi saya terbawa. Semasa hidupnya Ibu Susianawati sangat baik sekali kepada semua orang, termasuk kepada saya yang baru dikenalnya. Begitu intensnya kami bertemu. Terkadang sebulan lebih dari sekali. Setiap berjumpa, komunikasinya selalu akrab. Kecuali, saat beliau dirawat di National Hospital Surabaya dan Rumah Sakit Mount Elizabeth Singapura,” tulis Dr Aqua dalam ”Humanisme Silaturahim Menembus Batas: Kisah Inspiratif Persahabatan Aqua Dwipayana-Ventje Suardana”.