TASIKMALAYA, RADARTASIK.ID – Sejumlah anggota LSM Peradaban Demokrasi Indonesia (PDI) melakukan aksi protes terhadap Pemprov Jabar. Mereka meminta pemerintah mengeruk sedimentasi Sungai Cimulu yang sudah menebal.
Salah satunya dengan membuat ilustrasi kotak amal. Yakni menggunakan kain putih yang mereka balut pada kotak besi.
Mereka kemudian memasukkan beberapa lembar uang receh ke dalam kotak.
Kotak itu kemudian mereka bubuhi tulisan “Kotak Amal ka Gubernur Kanggo Leutak” menggunakan cat semprot warna hitam. Dalam bahasa Indonesia artinya kurang lebih “kotak amal ke gubernur untuk lumpur”
Baca Juga:Radar Tasikmalaya Gelar Operasi Pasar Murah 2 Kali LagiPasar Crypto: Token “Chad” Meluncur Hari ini di Uniswap
Aksi satire atau sindiran itu mereka lakukan di Jembatan Sungai Cimulu, Jalan dr Soekardjo. Mereka kesal lantaran setelah sekian tahun tak pernah ada lagi pengerukan sedimentasi Sungai Cimulu oleh Pemprov Jabar selaku yang berwenang.
“Dua tahun lalu ada beberapa warga saat debit Citanduy naik, ke pemukiman banjir. Kala itu lumpur naik sampai ke masjid di wilayah Cimulu ini. Baru ada reaksi dari pemprov pengerukan,” kata ketua LSM PDI Iwan Restiawan, Senin (27/3/2023) pagi.
Iwan meminta pemprov kembali melakukan pengerukan. Sebab warga sudah waswas menghadapi tingginya intensitas hujan belakangan ini. Khawatir terjadi banjir lumpur seperti dulu
“Kalau mau dikeruk apa harus banjir dulu? Tak ada deteksi dini atau pemeliharaan rutin. Warga mengeluh karena limbah dimana-mana yang datang ke sungai besar ini. Idealnya 1 bulan sekali, 3 bulan sekali lah, karena bisa dibayangkan sedimentasinya seperti apa di sini,” keluh Iwan.