“Iya saat patung Firaun ada di BWP Aliansi Muslim dan tokoh agama di Banjar menolak,” kata Dedi Suardi.
Tokoh Budayawan di Kota Banjar Ki Demang mengatakan, apabila dinilai dari segi estetik dan peruntukannya untuk wisata edukasi sejarah sah-sah saja jika patung Firaun jadi ikon wisata sejarah di Kota Banjar.
“Akan tetapi jika dari segi lainnya, itu lebih baik jangan. Karena menurut saya itu kurang pas. Kenapa kurang pas, karena Firaun itu bukan orang Banjar,” kata dia.
Baca Juga:Dua Sekolah Ambruk di Selatan Garut Diperbaiki Tahun IniIni Asal Usul Nama Wiradinata Ranggajipang pada Jembatan Penghubung di Pangandaran
Ki Demang menyebut, apabila ingin membuat konsep wisata sejarah di Banjar itu yang lebih mengangkat budaya lokal. (cep)