TASIKMALAYA, RADARTASIK.ID – Penutupan STMIK Tasikmalaya oleh Kemendikbudristek tentunya berdampak pada nasib mahasiswa yang sedang mengenyam ilmu di kampus tersebut.
Mahasiswa terkena imbas dari persoalan yang sama sekali tidak mereka ketahui apa yang sebenarnya terjadi.
Penutupan perguruan tinggi yang berlokasi di Jalan RE Martadinata itu sudah menjadi konsumsi publik.
Baca Juga:Ini Penyebab Penutupan STMIK Tasikmalaya, Kemendikbudristek Klaim Ada 40 TemuanMahasiswa STMIK Tasikmalaya: Bagaimana Nasib Kami??
Termasuk para mahasiswa yang sebelumnya sempat melakukan aksi penempelan spanduk-spanduk di Gedung Restu Sky.
Ketua BEM STMIK Tasikmalaya Fikri Anwar Rafdillah mengatakan sampai saat ini pihaknya tidak mengetahui apa yang menjadi persoalannya.
Tahu-tahu, Kemendikbudristek mencabut izin atau menutup perguruan tinggi tersebut.
“Kami belum tahu masalahnya apa, katanya pihak kampus akan menginformasikannya Senin (hari ini),” ujarnya kepada Radar, Minggu 26 Maret 2023.
Ketika penutupan ini karena kesalahan dari pihak kampus atau oknum-oknum tertentu, sangat tidak adil jika tutup begitu saja.
Logikanya, penutupan ini tidak akan terjadi begitu saja tanpa kesalahan yang oknum kampus lakukan, sementara mahasiswa tidak mengetahuinya.
“Kalau ada maslah harusnya yang yang bermasalahnya tindak, jangan mengorbankan semuanya,” terangnya.
Pihaknya pun mempertanyakan soal nasib para mahasiswa ke depannya.
Sangat jelas bahwa mereka yang paling rugi dalam situasi saat ini. “Rugi waktu, tenaga, biaya, jelas mahasiswa sangat merugi,” tuturnya.
Baca Juga:Lulusan STMIK Tasikmalaya Jangan Risau, Ijazah Masih Diakui KemendikbudristekSTMIK Tasikmalaya Ditutup, Kemendikbudristek Cabut Izin Operasionalnya
Sempat ada informasi bahwa para mahasiswa akan merger ke perguruan tinggi lain.
Namun mengingat saat ini sudah mendekati akhir semester, tentunya ada risiko mereka harus mengulang pembelajaran.
“Jika memang tidak ada solusi lain, kalau pindah pun kami ingin melanjutkan jangan sampai mengulang,” imbuhnya. (rga)