TASIKMALAYA, RADARTASIK.ID – Sekretaris Angkatan Muda Partai Golkar (AMPG) Kota Tasikmalaya Arief Abdul Rohman meminta Pemkot Tasikmalaya bersikap tegas terhadap para pedagang kaki lima atau PKL yang mengisi kawasan pedestrian.
Meski kehadiran mereka selama Ramadan diperbolehkan, namun harus ada kepastian bahwa setelah Lebaran mereka tidak lagi berada di sana. Sebab hal itu akan memancing pedagang lainnya untuk datang dan berjualan di sana.
Apalagi sampai saat ini belum ada kesepakatan resmi antara para pedagang dengan pemerintah terkait keberadaan mereka di sana.
Baca Juga:Mengenal Norwegian Forest Cat, Kucing Hutan yang Kalem8 Tim Ramaikan Liga Ramadhan 2023 Selama 4 Pekan
“Penyataan dari pemerintah kan memang belum ada ketetapan apapun,” ungkapnya kepada Radar, Minggu (26/3/2023).
Pemasangan tenda lapak PKL tidak akan menjadi masalah kalau hanya pada bulan Ramadan. Namun sejauh ini dia tidak melihat ada jaminan bahwa setelah Lebaran nanti, Cihideung akan kembali bersih seperti sebelumnya.
“Kalau (PKL) keterusan kan tentu suasana akan berbeda. Belum lagi potensi tambahan pedagang baru,” terangnya.
Perlu ingat bahwa penataan jalan HZ Mustofa dan Cihideung sudah banyak menghabiskan energi dan biaya yang besar.
Jika tidak dijaga dan dipelihara, tentunya akan upaya yang sudah dilakukan akan sia-sia. “Sayang kalau nantinya Cihideung semerawut seperti dulu lagi,” katanya.
Menurutnya sangat aneh jika pemkot tasikmalaya memberikan pemakluman begitu saja, tanpa ada sikap apapun. Meski roda perekonomian harus jadi perhatian, bukan berarti PKL seenaknya begitu saja. “Pemerintah jangan sampai lembek,” ucapnya.