TASIKMALAYA, RADARTASIK.ID – Tim Maung Galunggung mengamankan puluhan remaja yang terlibat perang sarung pada Minggu dini hari, 26 Maret 2023.
Peristiwa itu berlangsung di Jalan Lingkar Utara Kecamatan Purbaratu sekitar pukul 01.00. Dua kelompok remaja berseteru menjelang jam makan sahur.
Warga yang mengetahui kejadian itu melapor ke Tim Maung Galunggung. Polisi pun segera meluncur ke lokasi dan mengamankan puluhan remaja yang lari tunggang langgang saat petugas datang.
Baca Juga:Aksi Pelemparan Mobil di Ciamis Viral di TiktokBRI Siapkan 391 Kantor Cabang untuk Penukaran Uang Jelang Lebaran
Katim Maung Galunggung Polresta Tasikmalaya Ipda Eris Shandy mengungkapkan saat petugas datang para remaja itu sedang ribut.
Satu sama lain saling memukul dengan sarung yang diikatkan pada bagian ujungnya. Perang sarung tersebut itu bukan dalam rangka bercanda. Namun memang ada pertengkaran. “Mereka lagi perang sarung,” ujarnya.
Polisi langsung mengambil langkah pengamanan. Para remaja itu diamankan dan diberi pembinaan. Orang tua mereka juga diberitahu agar anak-anaknya tak lagi berkeliaran tengah malam. “Bukan canda-candaan, tapi memang dua kelompok yang bertengkar,” ucapnya.
Berdasarkan data polisi, ada sekitar 20 sampai 25 remaja yang terlibat aksi perang sarung itu. Mereka rata-rata masih berstatus pelajar. “Usia-usia SMP. Tapi lewat tengah malam masih berkeliaran,” katanya.
Eris pun mengaku sempat khawatir ada yang membawa senjata tajam atau benda keras antara mereka. Semua sarung yang mereka bawa diperiksa. “Sejauh temuan kami, mereka pakai sarung saja,” tandas Eris.
Meskipun tidak menggunakan senjata tajam atau pun benda keras, namun buntalan sarung yang dipukulkan khawatir bisa menimbulkan cedera serius.
Apalagi aksi mereka terjadi karena perselisihan bukan sekadar candaan. “Kalau dihantamkan keras, kena kepala atau bagian tubuh vital lain, ada potensi cedera serius,” terangnya.
Baca Juga:Tonton One Piece Episode 1054 Segera, Cek Link-nya di Sini!Tegas! Tiktok Bantah Tudingan Aplikasi Mata-Mata
Usai mendapat pembinaan para remaja itu langsung diminta pulang. Kepolisian meminta kepada para orang tua agar tidak membiarkan anak-anaknya berkeliaran pada malam hari. “Meski Ramadan, apa kepentingannya kan berkeliaran malam hari,” pungkasnya.