Executive Managing Director Tokyo Biso Kogyo Jepang Kazuhiko Sato menyampaikan, tujuan Tokyo Biso Class di SMKN 1 Tasikmalaya untuk memberikan peluang kepada lulusan SMK, agar bisa bekerja di Jepang. Mengingat di Jepang sangat membutuhkan tenaga kerja.
“Karena di sana kekurangan sumber daya manusia akibat kelahiran sangat sedikit. Padahal perusahaannya membutuhkan untuk di bidang security, building management, building cleaning, restoran, dan lainnya,” katanya.
Untuk itu, ia pun ingin merekrut tenaga kerja dari Indonesia, tentunya sesuai dengan kebutuhan perusahaannya. Dengan adanya Tokyo Biso Class nantinya siswa SMK dididik mulai bahasa Jepang, keterampilan, dan budaya Jepang.
Baca Juga:Bukber di favehotel Tasikmalaya, Rp 100 Ribu Makan SepuasnyaKelas Industri Dorong Mutu Lulusan SMK
“Dengan begitu saya dapat memajukan sekolah, walaupun masih kontribusi sedikit. Yakni merekrut lulusan SMK untuk bekerja di perusahaan kami,” ujarnya.
Kepala Dinas Tenaga Kerja Kota Tasikmalaya Dudi Ahmad Holidi mangatakan, kemiskinan di Kota Tasikmalaya, juga dipengaruhi adanya pengangguran. Tingkat pengangguran terbuka di Kota Tasikmalaya per 2022 sekitar 6,62 persen.
“Untuk itu, pemerintah Kota Tasikmalaya berusaha untuk menurunkan dengan melakukan pelatihan kerja, informasi lowongan kerja, dan membuat wirausaha baru,” katanya.
Lalu, ia pun apresiasi kepada sekolah vokasi yang menyiapkan sumber daya manusia bekerja. Apalagi sekolah memberikan peluang perluasan kerja siswanya sampai ke luar negeri.
“Bekerja di Jepang sangat besar, karena di sana kekurangan SDM. Untuk itu, dengan SMKN 1 Tasikmalaya kerja sama dengan perusahaan Jepang bisa membuka peluang semakin lebar,” ujarnya.
Untuk itu, ia pun berpesan agar perusahaan Jepang percaya SDM dari lulusan SMK. “Tentunya memiliki dasar religius, kuasai bahasa Jepang, dan paham budaya Jepang,” katanya. (riz)