TASIKMALAYA, RADARTASIK.ID – Calon guru penggerak dan calon pengajar praktik angkatan keenam Kota Tasikmalaya memasuki lokakarya kelima pada Sabtu, 18 Maret 2023. Itu sebagai wujud mengidentifikasi kekuatan, kelemahan, dan strategi perbaikan diri dalam pengajaran yang berpihak pada siswa.
Untuk peserta angkatan keenam sampai kegiatan lokakarya kelima ada dari calon pengajar praktik sembilan guru. Lalu, untuk calon guru penggerak 67 guru mulai dari TK, SD, SMP, SMA/SMK, dan SLB.
Kepala Seksi Pembinaan Guru dan Tenaga Kependidikan PAUD dan SD – Disdik Kota Tasikmalaya Kendra Rodiyansah SPd menyampaikan, angkatan keenam dari calon guru penggerak dan calon pengajar praktik Kota Tasikmalaya sampai saat ini, pada lokakarya kelima. Untuk tergetnya sampai lokakarya ketujuh adalah selesai kegiatan program pendidikan dan pelatihan guru penggerak.
Baca Juga:Ace Hardware Siapkan Produk untuk Momen KebersamaanGagah dan Tangguh, Mitsubishi XFC Concept Diperkenalkan di Kota Bandung
Dengan nantinya para peserta angkatan keenam dapat menunjukkan panen karya pada April 2023. “Sebab, selama melakukan program pendidikan guru penggerak angkatan keenam, para calon pengajar praktik dan calon guru penggerak melakukan lokakarya satu hingga tujuh,” katanya kepada Radar, kemarin.
Adanya lokakarya tersebut, dengan tujuan dapat meningkatkan keterampilan calon pengajar praktik dan calon guru penggerak untuk menjalankan perannya. Lalu menjadi ruang diskusi dan pemecahan masalah yang dihadapi calon pengajar praktik dan calon guru penggerak.
“Serta meningkatkan keterlibatan pemangku kepentingan di tingkat sekolah,” ujarnya.
Tentunya, mereka juga dalam keseharian melakukan belajar di aplikasi learning management system (LMS). Dalam aplikasi LMS tersebut, para calon guru penggerak dan calon pengajar praktik memahami paket tiga modul.
“Yakni; paradigma dan visi guru penggerak, pembelajaran berpihak pada siswa, dan pemimpin pembelajaran dalam pengembangan sekolah,” katanya.
Tentunya untuk memahami alur merdeka belajar. Itu mulai dari diri, eksplorasi konsep, ruang kolaborasi, refleksi terbimbing, demonstrasi kontekstual, elaborasi pemahaman, koneksi antar materi, dan aksi nyata.
“Dengan demikian, nantinya angkatan keenam calon guru penggerak dan calon pengajar praktik. Itu dapat mengindentifikasi kelebihan dan kekurangan dalam melakukan pengembangan keterampilan dan kepribadian (coaching),” ujarnya.