TASIKMALAYA, RADARTASIK.ID – Temuan penyalahgunaan narkoba yang melibatkan Kepala Bappelitbangda Kota Tasikmalaya AA masih menjadi sorotan publik. Informasi AA intens datang ke BNN Kota Tasikmalaya.
Dari informasi yang Radar himpun, sebelum penyalahgunaan narkoba ini terungkap AA terbilang sering datang ke BNN.
Beberapa kali dia datang menggunakan mobil yang terbilang mewah, Alphard berwarna hitam.
Baca Juga:Tes Urine Pemkot Tasikmalaya, Enam Positif: Di Bappelitbangda Dilaksanakan TertutupPemerintah Desa Pagerageung Inisiasi Bangun Rumah Penyandang Disabilitas, Swadaya Warga Terkumpul Rp 35 Juta
Bahkan pejabat eselon II yang sekarang statusnya nonaktif itu pernah melakukan kunjungan bersama ke Pemkab Tasikmalaya.
Kebersamaan itu memunculkan isu kedekatan AA dengan BNN.
Kepala BNN Kota Tasikmalaya Iwan Kurniawan Hasyim mengakui memang intens berkomunikasi dengan AA.
Namun hal itu sebatas hubungan antara kepala lembaga, BNN dan Bappelitbangda membahas rencana pembangunan kantor yang sempat batal.
“Tahun lalu seharusnya dibangun, ternyata gagal,” ungkapnya usai menghadapi aksi dari aktivis PC PMII di depan kantornya.
Maka dari itu pihaknya merasa perlu untuk melakukan komunikasi yang baik terkait kebutuhan aset atau sarana prasarana.
Dalam hal ini salah satunya dengan Bappelitbangda. “Ini hal wajar,” katanya.
Pihaknya pun melakukan komunikasi bukan hanya dengan AA saja sebagai Kepala Bappelitbangda.
Namun juga dengan lembaga-lembaga lainnya seperti BKPSDM dan Kesbangpol.
Sebagai aparat pemberantas narkoba dia mengaku bersikap profesional.
Baca Juga:Satpol PP dan PKL Cekcok, Pedagang Kaki Lima Alun-Alun Singaparna Minta Tempat RelokasiMunggahan Bareng Gerindra dan Amir Mahpud, Teriakan KH Atam Bupati Menggema
Jika memang BNN yang menemukan keterlibatan AA sebagai penyalahguna narkoba, tentunya pihaknya yang akan menindak.
“Saya pernah tes urine sendiri ke beliau (AA), ya enggak ada (negatif),” klaimnya.
PC PMII Aksi di Kantor BNN Kota Tasikmalaya
Di hari itu, sekelompok aktivis dari PC PMII Kota Tasikmalaya melakukan aksi unjuk rasa mempertanyakan peran dan kinerja BNN.
Ini merupakan pertama kalinya lembaga pemberantasan narkotika tersebut mendapat serbuan unjuk rasa.
Aksi yang dikoordinir oleh Abdul Aziz itu menyampaikan berbagai tuntutan.
Di antaranya pernyataan ketidaktahuan kepala BNN soal kasus menimpa AA, menuntut tes urine ASN Pemkot, menuntut BNN perealiasikan P4GN.
Apabila tidak melaksanakan tuntunan maka kepala BNN harus turun dari jabatannya, dan terakhir BNN harus bersinergi dengan aparat penegak hukum lainnya.