TASIKMALAYA, RADARTASIK.ID – Pasar Cikurubuk kebakaran pada Minggu 19 Maret 2023 pukul 17.30 WIB. Akibat kebakaran tersebut enam lapak pedagang hangus terbakar.
Akibat kejadian ini, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Tasikmalaya menurunkan empat unit pemadam kebakaran (damkar).
Untuk percepatan pemadaman, dua unit damkar pun diturunkan dari Kabupaten Tasikmalaya. Sehingga api tidak merembet ke bangunan lainnya.
Baca Juga:Gelar Hari Jadi ke-40, Pemerintah Desa Sukarapih Menuju Desa MandiriJadikan Agen Perubahan, Pemerintah Desa Tawangbanteng Tingkatkan Kapasitas Masyarakat
Tidak kurang dari satu jam, enam pemadam kebakaran dari Kota dan Kabupaten Tasikmalaya ini berhasil memadamkan api.
Sehingga api tidak sampai merembet ke bangunan lain.
Data dari BPBD Kota Tasikmalaya, akibat kebakaran tersebut enam lapak PKL di Pasar HPKP Cikurubuk Tasikmalaya terbakar.
Sedangkan untuk kerugian, kebakaran lapak PKL ini di kisaran Rp 100 juta.
Kronologi Kebakaran Pasar Cikurubuk
Sebelumnya, enam lapak pedagang Pasar Cikurubuk terbakar Minggu 19 Maret 2023. Dari jumlah itu, salah satunya gudang penyimpanan beras dan telur.
Berdasarkan informasi yang Radar Tasikamalaya himpun di lapangan, kebakaran itu terjadi pukul 17.30 WIB.
Warga pasar saat itu menemukan kepulan api di salah satu lapak berbahan kayu.
Ade Sulaeman (54), pengamanan di area HPKP 1 Pasar Cikurubuk mengatakan lapak terbakar ketika ia sedang memantau di kompleks pasar lain.
Baca Juga:Ingin Ajukan KUR BRI 2023, Ini Persyaratannya yang Harus DisiapkanSMP Negeri 2 Singaparna Kabupaten Tasikmalaya Perkuat Kecintaan Budaya Lokal
“Saya datang api sudah lumayan besar. Awal api di tempat beras dan telur,” ujarnya.
Ade Sulaeman mengatakan, enam lapak pedagang Pasar Cikurubuk terbakar tersebut yakni gudang beras dan telur.
Selain itu, kios klontongan, 2 warung kopi, 1 warung seblak dan 1 warung nasi padang.
Ade menyebutkan, lapak yang lain barang-barangnya terbilang aman.
“Yang tidak terselamatkan itu yang tempat beras dan telur,” kata Ade Sulaeman.
Beras yang ada di tempat penyimpanan beras kurang lebih ada 2 ton, dengan telur angka kerugian lebih dari Rp 100 juta.
Menurut Ade, penyebab kebakaran kemungkinan karena jaringan listrik. “Kemungkinan sepertinya karena korsleting listrik,” ucapnya.
Kapolsek Mangkubumi Iptu Hartono menjelaskan, sejumlah lapak pedagang di area tersebut memang terbakar.