TASIKMALAYA, RADARTASIK.ID – Iwan Kurniawan Hasyim, Kepala BNN Kota Tasikmalaya serba tidak tahu kasus narkoba Kepala Bappelitbangda berinisial AA. Padahal, berita tersebut sudah beredar dan menjadi perbincangan publik.
Direktorat Reserse Narkoba Polda Jawa Barat mengamankan Kepala Bappelitbangda Kota Tasikmalaya berinisial AA terkait masalah sabu-sabu.
Pengungkapan kasus narkoba Kepala Bappelitbangda Kota Tasikmalaya itu berawal ketika Direktorat Reserse Narkoba Polda Jawa Barat mengamankan seorang office boy (OB) pada Sabtu 11 Maret 2023 berinisial AL.
Baca Juga:Eries Lanjut Memimpin FKPPI Kota TasikmalayaTHR Kaget 15M dari Shopee di Bulan Ramadan
Dalam pemeriksaan penyidik, AA mengakui keterangan yang AL sampaikan. Selanjutnya, tim penyidik Direktorat Reserse Narkoba Polda Jawa Barat melakukan tes urine kepada AA.
Hasil tes urine, Kepala Bappelitbangda Kota Tasikmalaya positif narkoba jenis metamfetamina atau sabu-sabu. Dari AA, penyidik tidak menemukan barang bukti sehingga pejabat eselon II itu akan mengikuti rehab. Polisi mengamankan AA pada Kamis malam.
Tak Tahu Kasus Narkoba Kepala Bappelitbangda
Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) Kota Tasikmalaya Iwan Kurniawan Hasyim menyatakan upaya pencegahan penanggulangan narkoba sudah berjalan karena merupakan rencana aksi nasional.
Namun sejauh ini, khusus di instansi pemerintahan, BNN Kota Tasikmalaya baru menyentuh Satpol PP belum ke instansi lain. Termasuk belum ke Badan Perencanaan Pembangunan, Penelitian dan Pengembangan Daerah (Bappelitbangda). ”Deteksi dini itu bentuknya tes urine,” ujarnya kepada Radar Tasikmalaya, Jumat 17 Maret 2023 pukul 10.44 WIB.
Terkait adanya kasus Kepala Bappelitbangda Kota Tasikmalaya, Iwan Kurniawan Hasyim enggan menanggapi. Karena dia sendiri belum mengetahui informasi apa pun soal penyalahgunaan narkoba di lingkungan Pemkot Tasikmalaya itu.
”Enggak ada yang merasa kecolongan, saya juga enggak bisa confirm karena beritanya saya belum tahu,” tutur Iwan Kurniawan.
Ketika dijelaskan pemberitaannya sudah beredar, Iwan Kurniawan enggan mempercayai informasi tersebut. Terkecuali pernyataan tersebut langsung datang dari lembaga terkait secara resmi ke BNN. ”Dari polda, polda yang mana kami juga belum tahu, yang ditangkap siapa mungkin nanti salah nanti,” ujarnya.