JAKARTA, RADARTASIK.ID – Bencana longsor di Kampung Sirna Sari Kecamatan Bogor Selatan Kota Bogor menyisakan duka bagi 18 Kepala Keluarga yang menjadi korban.
17 orang dinyatakan selamat dan hanya luka ringan dalam bencana Rabu dini hari itu. Lima orang dilarikan ke rumah sakit karena luka parah, 2 orang tewas dan 4 orang belum ditemukan.
Wakil Wali Kota Bogor Dedie Rachim mengatakan longsor pada jalur dobel track kereta api Batutulis-Paledang, Bogor masih dalam penanganan.
Baca Juga:10 Cara Mudah Menghasilkan Uang dari InternetLama Tak Jumpa, Iing Herdiat Akhirnya Duduk Semeja
Petugas gabungan masih mencari korban yang hilang. Sementara korban luka telah berada di rumah sakit. Begitu juga dengan 2 korban tewas yang 1 diantaranya merupakan anak-anak.
“2 minggu ke depan masa tanggap bencana. Tidak ada batasan waktu. Kami akan cari semua korban sampai ditemukan,” ujarnya dalam live report salah satu televisi swasta, Rabu (15/3/2023) petang.
BPBD Kota Bogor bersama petugas gabungan telah melakukan pencarian sejak pagi hingga sore. Menurut Dedie pencarian dihentikan pukul 15.00 karena cuaca hujan. Kemudian dilanjutkan kembali pukul 17.00 dan kembali dihentikan saat petang karena situasi sudah gelap.
“Pencarian dihentikan pukul 15.00 karena bogor diguyur hujan. Kami tidak mau ambol risiko karena ketinggian tebing kurang lebih 30 meter,” paparnya.
Siapkan Opsi Relokasi
Dedie mengaku telah mendapat arahan dari BNPB untuk merelokasi warga sekitar lokasi untuk menghindari bencana serupa. Area tebing longsor sedalam kurang lebih 30 meter itu dianggap sangat rawan untuk menjadi tempat tinggal kembali.
“Jumlah total 17 KK rencana akan kami relokasi kw Bogor selatan ada beberapa aset kami. Ada beberapa aset tapi belum kami putuskan relokasinya (ke aset yang mana) secepatnya akan kami putuskan,” papar dia.
Untuk sementara Pemkot Bogor akan merelokasi para korban ke Rusunawa. “Karena situasi rawan dan kalau dilihat dari layar drone itu kondisi ketinggian tebihng kurang lebih 30 meter. Kami tidak mau ambil risiko,” tandasnya.